Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/05/20 |
|
Minggu, 20 Mei 2007
|
|
Judul: Fajar pun terbit Mazmur ini memaparkan tiga situasi pengalaman Daud. Sesudah melalui berbagai kesulitan yang berasal dari Saul, akhirnya Daud bertakhta. Sebagai raja yang takut akan Tuhan, hal utama yang ia lakukan di dalam keberhasilan itu adalah bersyukur dan memohon berkat Allah. Daud sadar bahwa Tuhanlah yang telah menjadikan dia sebagai raja yang memiliki kekuasaan tertinggi di negara yang dia pimpin. Ia sadar sepenuhnya bahwa keberhasilannya berasal dari Tuhan (1-2). Tuhanlah yang telah membuat tangan dan jari-jarinya (1) terampil dalam peperangan. Sehingga ia menjadi prajurit yang terlatih, bagaikan instrumen di tangan Tuhan. Ia menyadari bahwa semua kebaikan Allah merupakan anugerah yang ia, sebagai manusia fana, tidak layak menerimanya (3, 4). Dalam ayat 5-11, Daud memohon pertolongan lebih lanjut dari Allah untuk masalah yang tengah dia hadapi. Permohonan ini dilandasi atas fakta kemenangan yang sudah ia alami atas Saul. Meski dalam situasi bahaya yang sedang ia hadapi, ia tidak hanya memohon tapi lanjut dalam pujian (9). Daud terlatih untuk selalu hidup dalam hadirat Allah. Ia tidak sekadar berserah kepada Tuhan tetapi aktif hidup dan berjalan di dalam hadirat, pengertian dan berkat Tuhan. Meski harus terus menghadapi banyak masalah, Daud sanggup menatap masa depan dalam terang penyertaan dan berkat Tuhan (12-15). Ia memohon berkat bagi generasi penerus, agar tumbuh andal dan mengukir masa depan yang mulia (12). Ia juga meminta agar kondisi ekonomi mereka makmur (13). Daud tak lupa memohon berkat agar seluruh umat hidup dalam keamanan (14). Sebagai perorangan, keluarga, gereja, bangsa, kita semua juga mendambakan masa kini dan masa depan yang sejahtera. Meneladani Daud, kita perlu belajar untuk melihat perjalanan hidup dan sejarah sebagai karya-karya Allah yang melibatkan iman, ketaatan, dan ungkapan syukur kita secara konkret.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |