Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/05/20 |
|
Senin, 20 Mei 2013
|
|
Judul: Kemuliaan tubuh kebangkitan "Hai orang bodoh!" (36) merupakan teguran yang keras, bukan untuk menghina melainkan mengajak mereka membuka wawasan berpikir yang sangat sempit tentang kemahakuasaan Tuhan dalam dunia ciptaan. Analogi yang Paulus berikan diharap dapat membuka pengertian mereka yang sempit (35-38). Kemuliaan tubuh sorgawi lebih dari tubuh duniawi (40). Tubuh alamiah kita seiring berjalannya waktu akan semakin lemah, manusia lahiriah kita akan semakin merosot. Sedangkan manusia batiniah, yang menjadi persiapan tubuh yang tidak kelihatan itu, bersifat mulia (42-44). Sebagaimana kita mengambil rupa Adam –ditaburkan dalam tubuh alamiah – kita juga akan memakai rupa dari yang sorgawi, yaitu Kristus sendiri. Jadi meskipun tubuh fisik kita semakin rusak, kehidupan rohani kita boleh terus diperbarui (45-49). Yang menjadi pengharapan kita pada akhir zaman adalah bahwa kita kelak pada kebangkitan akan memakai rupa dari yang sorgawi (49). Paulus juga mengatakan, bahwa sesungguhnya kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semua akan diubah dalam sekejap mata pada waktu bunyi nafiri yang terakhir (51-52). Maut dikalahkan sebagai musuh terakhir. Maut telah ditelan oleh kemenangan (54). "Sengat maut adalah dosa", maut adalah di mana Tuhan tidak hadir dalam hidup seseorang, dan ketika seseorang berdosa, ia sedang mencicipi maut. Ia tidak dalam bahaya hilang dari hadirat Tuhan (55-56). Pengharapan ini semestinya mendorong kita untuk lebih giat dalam melayani Tuhan. Alkitab menegaskan bahwa kita harus berjaga-jaga (menjaga kualitas hidup kristen yang beriman), mengembangkan talenta (sebagai tuntutan untuk memberikan yang terbaik) untuk menyambut kedatangan kembali Sang Tuan. Tuhan Yesus akan datang, maka kita harus semakin bergiat dalam pekerjaan Tuhan (58). Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |