Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/05/21 |
|
Rabu, 21 Mei 2008
|
|
Judul: Hati-hati pilih pemimpin Akan tetapi, Abimelekh berbeda dari ayahnya. Ia justru menginginkan kedudukan yang ditempati Allah itu. Menya-dari posisinya yang lemah karena ia hanyalah anak gundik (Hak. 8:31), Abimelekh mencari dukungan saudara-saudara dari pihak ibunya, yang berada di Sikhem (salah satu kota di Kanaan). Tentu saja orang-orang Sikhem lebih suka bila Abimelekh yang menjadi raja, daripada bila orang Israel sendiri yang menduduki jabatan tersebut. Itu akan menguntungkan posisi mereka. Kepentingan diri telah membuat orang Sikhem mendukung Abimelekh, meski mereka tidak tahu apakah Abimelekh benar-benar seorang pemimpin bangsa sejati. Selanjutnya, mereka pun memberi dukungan dan menobatkan Abimelekh menjadi raja (ayat 6). Bagi Abimelekh, semua itu masih belum cukup. Ia ingin memuluskan jalan menuju tahta dan mengamankan posisinya kelak. Sebab itu, dengan memakai orang-orang bayaran, Abimelekh tega membunuh 70 orang saudaranya seayah. Namun Yotam berhasil luput (ayat 5). Yotam, yang berhasil melarikan diri, tidak tinggal diam. Ia memberi peringatan kepada orang-orang Sikhem. Melalui perumpamaan pemimpin pohon-pohon, ia ingin menyatakan bahwa Abimelekh adalah pemimpin yang nantinya akan menjadi bumerang, berbalik menyakiti rakyat yang telah mendukung dia (ayat 7-15). Bila ia adalah seorang yang baik dan berpotensi, ia tentu tidak akan bernafsu mewujudkan ambisi negatif melainkan akan memilih untuk berkarya bagi rakyat. Memilih seorang pemimpin rakyat memang tidak bisa sembarangan. Perlu pertimbangan matang. Pilih pemimpin yang bukan hanya ingin menguntungkan diri sendiri atau kelompoknya, walau kita termasuk kelompok yang mendukung dia. Pertimbangkanlah pemimpin yang memiliki hati untuk kesejahteraan dan kemajuan rakyat.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |