Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/05/22 |
|
Kamis, 22 Mei 2008
|
|
Judul: Jangan berlaku tidak adil! Kekuasaan Abimelekh atas Israel ternyata sangat terbatas. Ia hanya menguasai Sikhem dan daerah-daerah di sekitarnya. Ia sendiri tinggal di Aruma, kira-kira lima mil di sebelah tenggara Sikhem. Mungkin inilah yang memicu munculnya semangat untuk melawan Abimelekh, di hati orang Sikhem (ayat 25). Abimelekh memang menempatkan Zebul untuk menguasai kota itu (ayat 30). Kemudian Gaal berhasil memprovokasi orang-orang Sikhem untuk memberontak terhadap Abimelekh (ayat 26-29). Mereka jadi percaya bahwa Gaal dapat melindungi mereka dalam perlawanan terhadap Abimelekh. Namun ada sutradara di balik layar. Dialah Allah yang hendak membalaskan kematian 69 orang saudara Abimelekh (ayat 56-57). Berdasarkan pengaduan Zebul (ayat 30-31), Abimelekh turun tangan untuk menaklukkan Sikhem. Bagai banteng mengamuk, ia memorakporandakan Sikhem dan membinasakan mereka. Orang-orang yang berada di ladang, bersembunyi di dalam liang (ayat 46-49), atau di dalam menara (ayat 50-52), dikejar juga. Lalu nyatalah kuasa keadilan Tuhan. Abimelekh yang telah menghabisi nyawa sekian ribu orang, nyawanya sendiri kemudian dihabisi oleh seorang perempuan yang melempari kepalanya dengan batu (ayat 53). Itulah hukuman bagi Abime-lekh dan orang-orang Sikhem. Kedua belah pihak binasa. Nubuat Yotam digenapi (ayat 57), tiga tahun setelah dinyatakan. Allah memang tak akan membiarkan ketidakadilan merajalela. Meski ada jarak waktu tiga tahun, tetapi kita melihat bahwa Allah tidak lalai. Kiranya ini menguatkan iman kita untuk tetap berharap hanya kepada Allah, yang mahaadil, saat kita mengalami ketidakadilan. Sebaliknya, kita harus memperhatikan sikap kita pada orang lain. Jangan sampai kita pun berlaku tidak adil. Ingatlah bahwa dengan berlaku demikian, berarti kita lupa bahwa Allah ada dan berkuasa.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |