Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/05/23 |
|
Selasa, 23 Mei 2023 (Minggu ke-7 sesudah Paskah)
|
|
Apa yang seseorang perbuat tergantung di mana ia meletakkan kehormatannya. Korupsi terjadi karena kekayaan menjadi pusat kehormatannya. Orang yang suka memanipulasi orang lain, bisa jadi kekuasaan adalah dasar kehormatannya. Pada kenyataannya, pengamsal menunjukan betapa rusaknya hidup orang yang mengabaikan firman Allah. Dalam dirinya, ia akan selalu merasa dikejar dosa dan perpecahan (1a, 2). Dalam hidup dengan sesama, ia berupaya membutakan mata hatinya sendiri. Ia menindas sesama (3), menyukai pelanggaran dan kejahatan (4-5), serta mengeruk kekayaan dengan sesuka hati tanpa pernah merasa puas atau cukup (7-8). Dalam relasinya dengan Allah, ibadah dan doanya adalah kekejian (9). Sebaliknya, pengamsal mengungkapkan betapa indahnya kehidupan orang yang hidup benar di hadapan Allah dan sesama. Orang yang jujur akan tampil dengan berani (1b). Orang yang murni hatinya akan diberkati sehingga ia menjadi berbahagia (10b, 12a, 14a). Firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa hidup jujur itu terhormat. Jika sumber kehormatan kita adalah perkenanan Allah, maka kita tidak akan peduli terhadap iming-iming apa pun. Kekayaan maupun jabatan tinggi tidak akan membuat kita goyah. Bagi orang jujur, kekayaan adalah berkat Tuhan dan salah satu bukti pemeliharaan-Nya. Kalaupun ia harus hidup pas-pasan, hatinya tetap dilimpahi rasa syukur dan ia dapat menikmati apa yang ada. Bagi orang terhormat, kekuasaan dan jabatan adalah kepercayaan dari Tuhan. Ketika ia menjadi penguasa atau pejabat, ia akan tetap bertanggung jawab, anti dari menjilat orang lain, tidak memanipulasi orang, hidup adil, dan takut akan Tuhan. Inilah kehinaan orang fasik: dihukum Allah dan dikutuki sesama. Inilah kehormatan orang jujur: Tuhan berkenan atas doanya dan orang-orang menghormatinya. Mana yang kita pilih: jujur terhormat atau kaya terhina? Marilah kita memohon agar Tuhan memampukan kita untuk selalu memerhatikan firman-Nya serta menghidupinya untuk menjadi orang jujur dan terhormat. [MKD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |