Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/05/24 |
|
Selasa, 24 Mei 2022 (Minggu ke-6 sesudah Paskah)
|
|
Gedalya menyuarakan kembali apa yang menjadi keinginan Tuhan. Gedalya bersumpah agar Yehuda tunduk di dalam kekuasaan Babel. Ia bahkan menjanjikan kebebasan untuk menata hidup dan juga jaminan perlindungan dari ancaman orang Kasdim (40:9). Tetapi, ini bukanlah berita baik bagi setiap orang, apalagi bagi Ismael yang adalah keturunan raja (40:14). Maka, dengan dukungan Baalis, Raja Amon, ia membunuh Gedalya demi mengeklaim takhta. Sangatlah lazim bila Ismael merasa berhak berkuasa atas Yehuda, karena dia memiliki darah raja, sedangkan Gedalya tidak. Ditambah lagi, dia mendapat dukungan dari bani Amon, yang dahulu juga mendukung Raja Daud (2Sam. 7:27-29). Belum lagi, Ismael akhirnya benar-benar berhasil membunuh Gedalya dan para pengikutnya (41:2-3). Dia bahkan secara brutal dan mengerikan membantai delapan puluh orang (dari Sikhem, Silo, dan Samaria) yang sedang meratapi kehancuran Rumah Tuhan (41:4-7). Tetapi, hal ini menjadi tindak kepahlawanan yang sungguh menyedihkan dan tragis, karena pada akhirnya dia pun harus mati dibinasakan oleh Yohanan. Yang paling menyedihkan adalah Ismael mati tanpa kesadaran bahwa sejatinya melalui kepahlawanannya justru dia sedang melawan perintah Allah, yang menghendaki agar orang Yehuda menundukkan diri di dalam kekuasaan Babel. Lebih menyedihkan lagi, kesalahan ini diulangi oleh Yohanan, pahlawan selanjutnya yang mengajak umat Allah lari ke Mesir, padahal Allah tak mau umat-Nya meninggalkan tanah kelahirannya. Kita bisa menghidupi sifat dan tindak kepahlawanan dan rela berkorban demi memperjuangkannya. Terkadang kepahlawanan ini juga terdukung dengan kisah-kisah di masa lalu kita, karena kita ini anak Tuhan, sudah lama melakukan pelayanan, atau pernah melawan yang jahat. Akan tetapi, pertanyaannya adalah apakah pengorbanan kita sesuai dengan kehendak Tuhan? Atau, jangan-jangan kita seperti Ismael dan Yohanan? Mari kita minta bimbingan Tuhan senantiasa. [JHN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |