Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/05/27 |
|
Minggu, 27 Mei 2007
|
|
Judul: Terus memuji Tuhan Tak ada mazmur yang lebih tepat selain Mazmur 150 ini untuk mengakhiri kitab yang penuh dengan cita rasa dan haru biru perasaan dari para penulisnya. Semua perasaan yang tertumpah ruah dalam bentuk pujian maupun keluhan, syukur atau permohonan, dan keyakinan terkadang keraguan, diakhiri dengan satu puji-pujian yang mantap bahwa Tuhan memang layak dipuji. Tuhan memang satu-satunya yang layak dipuji karena Dialah yang bertakhta di tempat tinggi oleh karena keperkasaan dan kebesaran-Nya (1-2). Itu berarti, semua ratap tangis, permohonan dan keputusasaan yang dipanjatkan pada mazmur-mazmur yang lampau tidaklah sia-sia. Dia mendengar dari langit yang tinggi untuk menjawab semuanya dengan kasih dan kuasa-Nya. Oleh sebab itu, pujian yang dikumandangkan bagi-Nya tak boleh tanggung-tanggung. Bak orkestra, semua peralatan musik harus dipadukan untuk menembangkan kemegahan-Nya yang tak terbandingkan (3-5). Irama dan gerakan tarian pun harus mengekspresikan rasa syukur yang melimpah (4). Jauh lebih penting daripada semua instrumen musik dan gerak tari itu adalah ucap puji dan syukur yang keluar dari mulut umat Tuhan (6). Hanya mereka yang sudah mengalami anugerah pengampunan dan pemulihan Tuhan yang mampu menyanyikan kidung terindah, yang melampaui kemerduan paduan suara malaikat di surga. Membaca, merenungkan serta menghayati mazmur adalah seperti mengarungi perjalanan hidup dengan aneka pengalaman, baik-buruk, senang-susah, berhasil-gagal. Tidak ada anak Tuhan yang luput dari gelombang kehidupan. Namun, perjalanan itu bukan tanpa ujung. Karena karya penebusan Kristus telah menyediakan jaminan surga mulia, pembebasan sejati dari kefanaan dan keberdosaan hidup di dunia ini. Kelak seluruh dunia akan menaikkan pujian Mazmur 150 ini. Maka, mari kita mulai melatih diri dalam setiap keadaan dan situasi untuk memuji Tuhan: Haleluya!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |