Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/05/27 |
|
Senin, 27 Mei 2019 (Minggu ke-5 sesudah Paskah)
|
|
Jika mendapatkan kesempatan kedua, kita pasti tidak akan menyia-nyiakannya. Pasalnya, itu sangat berharga karena kita diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya. Apalagi, jika yang memberikan kesempatan kedua itu adalah Allah, sukacita kita tentu akan melimpah. Musa sangat mengerti hal ini. Musa kembali dipanggil Allah. Ia disuruh untuk membuat kembali pahatan dua loh batu yang sudah pecah (1). Alkitab menceritakan bahwa dua loh batu yang pertama telah pecah karena kemarahan Musa (Kel. 32:19). Lewat kesempatan kedua ini, Allah menunjukkan kasih dan sayang-Nya kepada Musa (6-7). Musa menyadari betapa Allah itu murah hati dan penuh belas kasihan. Melalui seruannya, Allah menunjukkan bahwa Ia tidak akan menghukum siapa pun selama umat tidak menolak-Nya. Musa benar- benar mendapatkan kasih karunia di hadapan Allah. Ia memohon kiranya Allah senantiasa memimpin Israel karena mereka adalah milik-Nya (8-9). Kesempatan kedua yang diberikan kepada umat Israel melalui Musa tentulah tidak akan disia-siakan. Musa berjanji akan menjalani dengan penuh tanggung jawab dalam rasa hormat dan takut kepada Allah. Kesempatan kedua kepada umat Israel ini membuktikan bahwa Ia adalah Pemurah dan Pengasih. Kita harus menyadari siapa kita di hadapan Allah. Kita adalah manusia berdosa yang pantas mendapat hukuman dari Allah. Sebagai pendosa, kehidupan kita selalu berujung pada kesia-siaan. Kita selalu berbuat dosa dan kesalahan di hadapan Allah. Ingatlah dan syukurilah senantiasa bahwa Ia, Allah kita, telah memberikan kesempatan kedua. Oleh sebab itu, jalanilah kehidupan dengan berserah kepada-Nya. Anugerah dan kemurahan Allah itu wajib kita syukuri dengan cara menjalani hidup yang bergantung kepada-Nya. Meniru Musa, kita juga dapat mengatakan kepada Allah, "Allah, aku ini adalah milik-Mu". Doa: Tuhan, kami bersyukur atas setiap kesempatan yang Engkau berikan. Lewat anugerah itu, ajar kami untuk terus memperbaiki diri agar diperkenan-Mu. [YNB]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |