Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/05/28 |
|
Sabtu, 28 Mei 2011
|
|
Judul: Percayalah Baru saja kita membaca sebuah kisah mengenaskan di perikop sebelumnya, lalu dalam kontras yang dahsyat perikop yang kita baca hari ini menyodorkan kesetiaan Tuhan atas janjinya, kendati Abraham dan Sara berulang kali memilih untuk memakai cara mereka sendiri. Dalam ayat 1 saja, dua kali ditekankan kesetiaan dan konsistensi Tuhan, "seperti yang difirmankan-Nya" dan "seperti yang dijanjikan-Nya." Maka Sara pun mengandung "pada waktu yang ditetapkan, sesuai dengan firman Allah." Abraham dan Sara melakukan berbagai upaya dalam keterbatasan pemahaman mereka, tetapi pada akhirnya rencana Tuhanlah yang terjadi sesuai kedaulatan-Nya. Ishak dilahirkan sebagai anak perjanjian. Berbeda dengan kelahiran Ismael yang membawa dukacita, kelahiran Ishak justru membawa tawa yang dahsyat (6, "Allah sudah membuatkan tawa untukku"), suatu tanda sukacita yang besar baik bagi Sara maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Berbeda dengan tawa Abraham yang menyiratkan olokan (Kej. 17:17), tawa Sara adalah tawa sukacita atas janji yang telah dipenuhi. Ishak pun disunat pada hari kedelapan, sebagai tanda bahwa ia adalah bagian dari umat perjanjian. Gelombang hidup terkadang membuat kita kehilangan arah dan fokus. Namun Tuhan setia. Ia menepati janji-Nya pada waktunya. Percayalah dan kita akan terkejut melihat betapa dahsyat janji dan firman Tuhan. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |