Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/05/28 |
|
Rabu, 28 Mei 2014
|
|
Judul: Tidak melanggar hati nurani Kesempatan Daud untuk menyingkirkan Saul yang ingin membunuhnya, tanpa disangka-sangka terbuka. Teman-teman Daud mendorongnya untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Bukankah Daud berhak membela dirinya dari orang yang mengancamnya? Bukankah bodoh kalau kesempatan yang belum tentu terulang lagi disia-siakan? Daud tidak menggunakan kesempatan itu. Mengapa? "Maka berdebar-debarlah hati Daud karena ia telah memotong punca Saul..." Debaran hati Daud berfungsi sebagai peringatan agar ia tidak melanggar firman Tuhan. Pertama, firman Tuhan melarang manusia membunuh sesamanya (Kel. 20:13). Kedua, Saul ialah orang urapan Tuhan. Hanya Tuhan yang berhak menghukumnya. Daud tidak berhak menjamahnya (7). Kesempatan yang tidak dipergunakan Daud itu justru membuka peluang baginya untuk membuktikan dirinya bahwa ia bukan ancaman untuk Saul (10-16). Saul pun mengakui bahwa dirinya salah dan Daud benar dan bahwa Daud kelak akan menjadi raja Israel. Saul juga meminta Daud agar kelak setelah berkuasa tidak membalaskan perbuatan jahatnya dengan membinasakan keturunannya. Mari bersyukur kepada Tuhan karena hati nurani yang Tuhan berikan sebagai peringatan sebelum kita melangkahkan kaki melakukan perbuatan dosa. Maka perlengkapi nurani Anda dengan kebenaran firman Tuhan setiap pagi dalam saat teduh Anda, agar ia tetap menyuarakan peringatan kebenaran dari Tuhan. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |