Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/05/28 |
|
Senin, 28 Mei 2018 (Minggu Trinitas)
|
|
Kehidupan dalam dunia ini penuh dengan misteri dan sering tidak terduga. Berbagai peristiwa dan kejadian silih berganti. Ada kalanya kabar baik, tetapi ada pula berita buruk. Tiada seorang pun yang dapat menjamin bahwa kehidupan akan selalu berjalan mulus. Hal yang sama juga berlaku bagi jemaat perdana. Mereka juga tidak dapat memprediksi apakah kebersamaan dan persekutuan orang percaya dalam komunitas tubuh Kristus dapat berjalan langgeng atau tidak. Meskipun ada beberapa orang yang memberikan persembahan, namun tidak ada seorang pun yang tahu isi hati orang, apakah ia memberikan dengan tulus atau terpaksa. Hanya Allah sendirilah yang mengetahuinya. Satu hal yang dapat dipuji dari jemaat perdana adalah kerukunan, keharmonisan, dan kepedulian di antara mereka. Kasih Kristus mengikat mereka dalam kebersamaan. Bahkan ada beberapa orang yang mau menjual harta bendanya demi cintanya kepada Kristus, misalnya Yusuf (lih. 4:36-37). Namun, tanpa diduga terjadi insiden yang mengerikan menimpa komunitas mereka, yaitu murka Allah. Salah satu anggota mereka terkena murka Allah dan harus meninggal di tempat kejadian perkara. Mereka adalah Ananias dan Safira. Pasangan suami istri ini telah dihasut oleh Si Jahat untuk merusak persekutuan tersebut. Mereka bernazar ingin mempersembahkan seluruh hasil penjualan tanah untuk Tuhan demi pelayanan. Sayangnya, mereka menahan sebagian hasil penjualan itu, namun berlaku seolah mempersembahkan semuanya (1-2). Memang tidak diketahui pasti apa motivasi mereka dalam melakukan perbuatan yang tidak terpuji itu. Yang pasti mereka mendustai Allah (3). Ketika seseorang menjadi bagian dari tubuh Kristus, secara otomatis hidupnya selalu berada dalam bayang-bayang bahaya. Si Jahat akan berupaya untuk menjatuhkan dan menghancurkan iman serta kehidupannya. Cara mengatasinya adalah hidup jujur di hadapan Allah setiap waktu. Dengan begitu, kita tidak memberikan ruang bagi Si Jahat hadir dalam pikiran, hati, dan perbuatan kita. [JMN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |