Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/05/28 |
|
Selasa, 28 Mei 2019 (Minggu ke-5 sesudah Paskah)
|
|
Zaman bergelora! Kita hidup dan tinggal di antara derasnya arus zaman: konsumerisme, materialisme, dan hedonisme. Globalisasi berdampak besar bagi gaya hidup dan perilaku kita. Kini, segalanya diukur dengan uang. Karena itu, kita menghabiskan banyak waktu untuk bekerja dan mencari uang. Situasi ini membuat kita berada pada tarikan antara bekerja dan hidup diperkenan Allah. Apakah kita masih bisa menyediakan waktu bagi Allah di tengah kesibukan? Allah memberi prioritas yang mendasar saat umat Israel diberi kesempatan kedua. Umat Allah diminta untuk sungguh-sungguh menaati seruan ini dengan tekun. Allah tidak melarang umat Israel bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup. Dia memberi waktu enam hari untuk itu. Namun, ada waktu perhentian kudus bagi-Nya (2). Bahkan, ada tambahan yang mencolok dan agak "menakutkan" dalam aturan itu. Siapa saja melanggar waktu perhentian akan dihukum mati. Apa maknanya? Allah mau supaya umat tidak sibuk dengan pekerjaan lalu melupakan-Nya. Ia menghendaki hanya satu hari dalam seminggu dikhususkan bagi-Nya. Selain itu, umat Israel pun diundang untuk memberikan persembahan khusus kepada Allah (5). Persembahan ini disebut khusus karena akan dipakai dalam rangka mendirikan Kemah Suci. Mereka diundang untuk memberi bahan-bahan yang diperlukan. Laki-laki dan perempuan yang berkeahlian khusus diundang untuk mempersembahkan kemampuannya (10-29). Undangan ini tanpa paksaan (5-9). Namun dituntut kesungguhan, kerelaan, serta tanggung jawab untuk menaatinya. Apakah kita bekerja keras bagai kuda seperti lagu Koes Plus "Ku Jemu"? Apakah kita punya waktu khusus bagi Allah? Apakah kita terlalu sibuk, lelah, kehabisan waktu, sehingga sudah tidak memungkinkan untuk membagi waktu? Allah hanya butuh "sedikit" waktu khusus dari waktu kita. Bersediakah kita memberi waktu dan kemampuan kita bagi-Nya? Doa: Tuhan, di tengah kesibukan, tolonglah kami agar dapat menjaga relasi dengan- Mu. [YNB]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |