Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/05/29 |
|
Senin, 29 Mei 2017 (Minggu Paskah ke-7)
|
|
Hachiko adalah nama seekor anjing. Ia pernah hidup di Jepang pada tahun 1923-1925. Cerita dan legendanya mencerminkan simbol kesetiaan karena dia tetap menunggu kedatangan tuannya yang telah tiada di stasiun kereta tanpa menghiraukan cuaca dingin. Hakikatnya, kesetiaan merupakan salah satu pilar utama menjadi manusia yang beradab, berakal budi, dan beriman. Bagi orang Israel, kesetiaan ini diukur dengan janji Tuhan, yakni "Berkat atau Kutuk". Begitu pula dengan kepemimpinan raja-raja di Israel dan Yehuda. Asa adalah Raja Yehuda ketiga. Ia memerintah tahun 911-870 sM. Sebagai seorang raja Yehuda, yang memimpin setelah Israel terpecah menjadi dua kerajaan, ia melakukan apa yang baik dan benar di mata Tuhan. Ia memerintahkan umat Israel untuk mencari Tuhan. Hal ini diwujudkan dalam ketaatan kepada Hukum dan perintah Tuhan. Selain itu, ia juga melakukan tindakan pencegahan dengan menjauhkan umat dari berbagai bentuk kepercayaan asing dan penyembahan berhala (3-4). Keyakinan, doa, harapan, dan kepasrahannya kepada Tuhan menghasilkan kemenangan baginya. Para musuh Israel dipukul kalah dan tidak ada yang tinggal hidup (12-13). Tuhan bukan saja memberikan kemenangan, tetapi juga mengaruniakan keamanan dan berkat yang melimpah kepadanya. Apabila kita belajar dari pengalaman iman Asa sebagai seorang raja, kita diingatkan bahwa kesetiaan kepada Tuhan merupakan hal utama dalam kehidupan sebagai orang percaya. Kita mempunyai banyak tantangan, ancaman, dan godaan kehidupan, seperti yang dialami Raja Asa. Rintangan tersebut dapat membuat kita tidak setia. Namun, ketika kita percaya dan memiliki komitmen untuk melakukan perbuatan yang baik dan benar berdasarkan standar Tuhan, maka Ia akan memberkati, menjaga, dan memelihara keluarga kita. Sesungguhnya prinsip kebenaran ini menjadi tolok ukur apakah kita akan gagal atau tidak pada masa yang akan datang. [AEW]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |