Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/05/31 |
|
Rabu, 31 Mei 2006
|
|
Judul: Abraham dibenarkan oleh iman Untuk memperkuat argumentasinya bahwa baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, keduanya dibenarkan bukan melalui melakukan Taurat melainkan melalui percaya saja, Paulus mengutip contoh nenek moyang pertama orang Yahudi, Abraham. Catatan Taurat sendiri menegaskan bahwa Abraham dibenarkan oleh Tuhan bukan karena melakukan Taurat melainkan karena percaya (ayat 3; Kej. 15:6). Pertama, Abraham tidak melakukan tindakan apa pun yang membuat ia layak menerima janji Allah mendapat keturunan yang sebanyak bintang di langit (Kej. 15:5). Namun ia menerima penggenapan janji itu kemudian hari karena iman! Dengan cara yang serupa Daud mendapatkan pengampunan dosa dari dosa kejinya, berzina dan membunuh, sebagai kasih karunia Allah atasnya (Rm. 4:6-8). Kedua, Abraham menerima janji itu sebelum ia disunat, jauh sebelum Taurat diberikan kepada Israel. Sunat bukan menjadi syarat ketaatannya melainkan sebagai tanda bahwa ia beriman (ayat 11). Ketiga, karena itu, contoh Abraham ini menjadi dasar untuk semua orang, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, bahwa imanlah yang menjadi dasar seseorang diperkenan Allah. Itu sebabnya Abraham, sesuai dengan janji Allah baginya, disebut sebagai bapak semua bangsa, bukan hanya bapak bangsa Israel. Setiap orang dari bangsa apa pun, yang percaya kepada Allah, mengalami dibenarkan dengan cara yang sama dialami Abraham. Kita patut mengucap syukur kepada Allah di dalam Kristus karena kita sekarang adalah orang-orang benar karena kasih karunia Allah yang kita terima melalui iman. Oleh karena itu, kita harus membuktikan keberimanan kita itu dan menyatakan syukur kita melalui ketaatan pada firman-Nya. Renungkan: Iman Abraham Bukan Sekadar Di Mulut Melainkan Diwujudkan Dengan Memberi Diri Disunat. Apa Bukti Kita Sungguh Beriman?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |