Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/05/31 |
|
Senin, 31 Mei 2021 (Minggu Trinitas)
|
|
Orang-orang Niniwe menjalani pertobatan palsu. Mereka kembali hidup dalam kenajisan. Maka, firman Allah yang datang kepada mereka adalah ucapan celaka. Nabi Nahum meratapi kehancuran yang akan terjadi pada kota Niniwe karena penduduknya hidup dalam kenajisan (1-4). Tuhan semesta alam sendiri akan mendatangkan hukuman yang memalukan. Kehancuran mereka menjadi peringatan bagi bangsa lain akan perlunya pertobatan yang sejati (5-7). Nabi Nahum mengingatkan Tebe. Kota ini lebih besar dari Niniwe tetapi dihancurkan karena perbuatan dosanya. (8-11). Orang-orang Niniwe tidak akan bertahan menghadapi penghabisan Allah; kematian harus diterima Niniwe (12-19a). Pertobatan akan membangkitkan penyesalan atas hal-hal bodoh, jahat, dan salah yang telah dipikirkan, diucapkan, dan dilakukan. Pertobatan dapat terjadi ketika diawali dengan pengakuan bahwa pelakunya telah melakukan hal yang tidak sepatutnya. Hidup dalam pertobatan membutuhkan komitmen yang sungguh-sungguh, dengan meninggalkan perbuatan yang tidak benar untuk seterusnya. Orang yang bertobat akan mengubah perilaku hidupnya dan melakukan kebenaran sesuai dengan kehendak Allah. Sebaliknya, orang yang melakukan pertobatan palsu akan mengalami kehancuran yang lebih besar lagi. Tidak ada yang dapat menghindari hukuman Allah. Manusia mungkin memandang rendah kuasa Allah, tetapi tidak akan ada yang bisa menolong mereka dari murka Allah. Pertobatan adalah langkah pertama untuk hidup sebagai umat Allah. Hal ini menunjukkan kesungguhan untuk tetap melakukan kehendak-Nya, tanpa tergoda sedikit pun untuk kembali kepada kehidupan yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Sudah seharusnya kita bersyukur untuk inisiatif Allah yang menyuarakan pertobatan, serta membangun usaha yang sungguh untuk hidup dalam pertobatan sejati. Kita tidak akan kembali melakukan kesalahan dengan alasan apa pun. Jangan biarkan godaan sekecil apa pun merusak pertobatan kita di dalam Allah. [JMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |