Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/06/01 |
|
Minggu, 1 Juni 2008
|
|
Judul: Dengar suara Tuhan dan lakukan Yang aneh, si ibu tidak memarahi anaknya. Ia justru memberkati dia. Mungkin ia berharap berkat itu membatalkan kutuk yang terlanjur dia ucapkan. Kemudian ia mau mempersembahkan uang itu kepada Tuhan. Nyatanya, hanya 200 dari 1.100 uang perak yang dia berikan. Si ibu telah mencuri 900 uang perak dari jumlah yang ia ingin persembahkan pada Tuhan. Rupanya Mikha belajar ketidakjujuran dari ibunya. Kesalahan semakin fatal karena ibu dan anak memakai uang itu untuk membuat patung sesembahan (ayat 3-5). Ini juga melanggar Hukum Taurat, yaitu "Jangan membuat bagimu patung...." (Kel. 20:3). Namun kesesatan masih belum berhenti. Selain menyembah patung yang telah dibuat, Mikha menetapkan seorang Lewi menjadi imam (ayat 9-12). Padahal ia tidak punya otoritas untuk melakukan hal itu. Ia malah mengira bahwa Tuhan berkenan atas semua itu (ayat 13). Apa komentar kita terhadap Mikha dan ibunya? Memang tidak tampak adanya maksud jahat di sini. Ia tampak tulus. Namun ketulusan saja tidak cukup, bila dilakukan tanpa landasan kebenaran. Bila kita lihat situasi dan kondisi pada masa itu, memang semua orang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri (ayat 16). Tak ada tuntunan dan tak ada yang memimpin. Sungguh bersyukur kita, yang memiliki Alkitab sebagai penuntun hidup kita. Melalui Alkitab, kita bisa mendengar suara Tuhan. Maka jangan sia-siakan Alkitab kita. Sediakan waktu untuk menyelidiki apa yang berkenan di hati Tuhan, dan lakukan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |