Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/06/01 |
|
Senin, 1 Juni 2009
|
|
Judul: Akhir hidup orang fasik Nas hari ini adalah mazmur hikmat, yang hendak mengajarkan hikmat untuk direnungkan oleh setiap orang, baik hina maupun mulia, baik kaya maupun miskin (ayat 2-5). Pemazmur mau mengajarkan bahwa mereka yang memercayakan diri pada harta bendanya tetap tidak dapat membebaskan diri dari kematian karena mereka tidak dapat memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawa mereka (ayat 6-10). Ironisnya mereka harus meninggalkan seluruh harta kekayaan mereka pada waktu mereka meninggal (ayat 11-13). Orang semacam ini akan tetap diam dalam dunia orang mati (ayat 14-15), sedangkan pemazmur sebagai umat Allah akan ditarik dari cengkeraman dunia orang mati (ayat 16). Karena itu pemazmur menasihatkan agar tidak perlu takut bila seorang menjadi kaya (ayat 17). Mengapa pemazmur meminta kita jangan takut dan bukan jangan cemburu? Karena orang kaya yang digambarkan di sini adalah orang kaya yang menganiaya dan mengejar orang-orang benar (ayat 6). Orang kaya yang semena-mena ini, pada akhirnya juga pasti akan mati dan tidak akan melihat terang untuk seterusnya (ayat 18-20). Bahkan bagaimanapun gemilangnya ia semasa hidup, jika tidak memiliki hikmat, ia akan disamakan dengan hewan yang dibinasakan (ayat 21). Maka marilah kita sadari bahwa bagaimanapun kehebatan orang fasik yang kaya dan berkuasa, pada akhirnya mereka harus menerima hukuman. Karena itu kita tidak perlu takut pada mereka. Marilah kita bertekad untuk takut hanya kepada Allah, dan bukan takut kepada manusia.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |