Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/06/01 |
|
Rabu, 1 Juni 2011
|
|
Judul: Alkitab bagi pertumbuhan iman Kita bisa bayangkan bahwa adegan yang terjadi di ayat 37-43 terjadi cukup singkat. Adegan ini lalu diikuti dengan ayat 44-45 yang terjadi dalam kurun waktu yang jauh lebih panjang. Tuhan memaparkan kembali semua yang telah Ia ajarkan pada masa sebelum penyaliban (perhatikan kata "telah" di ayat 44). Informasi-informasi yang Tuhan paparkan bukanlah hal-hal baru. Karena sebagai orang Yahudi, murid-murid (kesebelas rasul dan orang-orang yang ada bersama dengan mereka) telah tahu banyak soal Kitab Suci mereka. Kitab Suci itu terdiri dari tiga bagian: Hukum Musa, Kitab Nabi-nabi dan Nyanyian (yang buku pertamanya adalah Mazmur). Maka yang Tuhan lakukan adalah menaruh informasi-informasi itu di dalam konteks yang baru dan segar untuk murid-murid. Jadi ayat 44-45 mengatakan bahwa Tuhan mengajar murid-murid bagaimana seharusnya mereka memahami Kitab Suci yang ada pada mereka, yang sekarang kita sebut sebagai Perjanjian Lama. Pemahaman Alkitab secara menyeluruh, Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, adalah satu hal yang perlu bagi pertumbuhan iman Kristen yang sehat. Atas dasar pemahaman inilah Tuhan melanjutkan dengan ringkasan di ayat 46 dan aplikasi dan penugasan kepada murid-murid di ayat 48-49. Melalui perikop ini kita melihat betapa Tuhan menaruh bobot yang sangat penting kepada pemahaman Alkitab yang utuh, bahkan bagi murid-murid yang telah mengenal Dia bertahun-tahun dan telah melihat mukjizat kebangkitan dengan mata mereka sendiri. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |