Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/06/01 |
|
Kamis, 1 Juni 2023 (Minggu ke-1 sesudah Pentakosta)
|
|
Dihakimi atas apa yang kita perbuat itu wajar. Namun, dituduh atas sesuatu yang tidak kita lakukan tentu sangat mengecewakan dan menyedihkan. Mungkin hal inilah yang dialami oleh Ayub saat mendengar perkataan Elifas. Dalam firman Tuhan hari ini, Elifas mengungkapkan berbagai hal kepada Ayub terkait dengan derita yang sedang dialaminya. Menurut Elifas, manusia itu tidaklah berguna bagi Allah (2). Tidak ada untungnya manusia hidup saleh atau hidup benar di hadapan Allah (3). Ia juga mengungkapkan bahwa apa yang Ayub alami disebabkan oleh dosanya (4-10). Tidak hanya itu, dosa yang dilakukan Ayub mendatangkan hukuman atas dirinya (11-20). Karena itu, Elifas meminta Ayub untuk bertobat (21-30). Meski terkesan ingin menolong, pada kenyataannya perkataan Elifas secara tidak langsung memojokkan dan juga menghujani Ayub dengan berbagai tuduhan. Masalahnya, inti dari apa yang Elifas ungkapkan adalah Ayub sedang mengalami hukuman Allah dan ia haruslah bertobat. Tentu, hal ini bertentangan dengan apa yang dikatakan Alkitab tentang Ayub bahwa ia adalah orang yang saleh dan dekat dengan Allah. Logikanya, jika dia adalah orang yang saleh, bukankah seharusnya dia tidak mengalami kehancuran hidup seperti itu? Ironisnya, kita pun sering kali menggunakan logika saja, padahal logika kita terbatas. Kita berpikir bahwa penyakit atau penderitaan selalu identik dengan kutukan dosa atau hukuman Allah kepada orang yang mengalaminya. Namun, perlu diingat bahwa kehidupan iman kita kepada Allah tidaklah sedangkal itu. Allah bisa memakai apa pun untuk menguji kemurnian iman kita, termasuk penderitaan. Ia melakukannya bukan untuk menghancurkan ciptaan-Nya, melainkan untuk menyatakan kemuliaan nama-Nya, karena sesungguhnya inilah tujuan hidup kita: menyatakan kehendak Allah. Hendaklah kita tidak saling menghakimi, tetapi marilah kita saling mengasihi. Kiranya Allah terus menguatkan dan menyertai hidup kita sampai kepada keserupaan dengan Kristus. [MAR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |