Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/06/02 |
|
Jumat, 2 Juni 2006
|
|
Judul: Berbagai buah anugerah Apakah keselamatan itu sesungguhnya? Kebanyakan orang berpikir bahwa keselamatan adalah pengampunan Allah yang membuat orang berhak masuk surga. Dalam nas ini Paulus menguraikan kekayaan dan keindahan keselamatan yang diterima orang yang beriman pada Yesus. Pertama, diselamatkan berarti diperdamaikan dengan Allah (ayat 1). Karena berdasarkan anugerah orang beriman diperhitungkan benar oleh Allah dalam Kristus, maka ia tak lagi hidup di bawah murka Allah. Pembenaran menghasilkan pendamaian. Kedua, diselamatkan berarti beroleh jalan masuk kepada kasih karunia (ayat 2). Jika istilah yang dipakai menunjuk pada audiensi terbatas rakyat kepada raja, kini orang beriman beroleh jalan masuk pada kasih karunia Allah tanpa batas. Ketiga, pengharapan Kristen akan keselamatan bukan harapan yang kabur, tapi harapan pasti. Kita bermegah akan beroleh kemuliaan kelak (ayat 2b). Masa depan pengikut Kristus jelas, berjumpa Dia dalam kemuliaan-Nya. Keempat, dalam masa sulit di dunia ini kita bahkan dapat bersukacita (ayat 3). Sukacita dalam penderitaan Kristen pun tidak kosong, tapi nyata sebab penderitaan itu menempa karakter Kristen kita (ayat 3b-5a), kehadiran Roh sumber penghiburan menjadi makin nyata (ayat 5b), dan pengenalan akan kebesaran kasih Kristus makin cemerlang (ayat 6-8). Kasih Kristus digambarkan luar biasa cemerlang dibandingkan kondisi kita yang luar biasa gelap. Kelima, keselamatan kita menjadi sesuatu yang pasti akibat dari kurban Kristus. Saat kita masih durhaka, berdosa, seteru, kita telah dibenarkan oleh kematian Kristus, lebih lagi sesudah dibenarkan kita pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya (ayat 9-10). Mulai pasal 5, Paulus bicara dengan kata "kita." Seluruh kekayaan anugerah penyelamatan Allah tidak saja hak dan pengalaman perorangan, tapi merupakan pengalaman makin nyata bila kita saling membagikannya dalam persekutuan. Renungkan: Semarak keselamatan itu kini kita alami ujudnya dalam persekutuan kasih dengan sesama umat beriman.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |