Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/06/02 |
|
Minggu, 2 Juni 2013
|
|
Judul: Bersyukur untuk janji yang digenapi Karya Allah itulah yang dipaparkan kembali oleh pemazmur di ayat 23-45. Tujuan pemaparan itu jelas agar umat Tuhan di masa mendatang, tidak melupakan karya agung itu dan senantiasa mengucap syukur akan kebaikan Tuhan. Tuhan terus menuntun umat-Nya melalui padang belantara yang gersang. Di tempat itu, penyertaan Tuhan lebih terasa, yaitu berupa air minum dari batu-batu karang, maupun oase-oase yang memelihara hidup mereka (41). Perlindungan-Nya juga nyata ketika bangsa musuh yang mencoba menghalangi mereka diporakporandakan Tuhan. Israel pun dibimbing masuk ke tanah pusaka (44). Tanah itu dahulu sudah diolah oleh bangsa-bangsa sebelumnya, sehingga Israel tinggal menikmatinya, dan meneruskan pengelolaannya.Janji-Nya kepada Abraham, tergenapi sudah (10-11, 42). Dari karya-Nya Israel belajar bahwa Dia adalah Allah satu-satunya, melampaui segala ilah yang disembah baik oleh Mesir, maupun bangsa-bangsa lain. Dia Allah yang memelihara umat-Nya. Padang gurun menjadi saksi bahwa Allah adalah sumber hidup yang segar dan berkecukupan bagi umat-Nya. Apakah Anda saat ini sedang ada di padang gurun kehidupan yang gersang dan sejauh mata memandang tak ada tanda-tanda kehidupan? Ingat kembali karya-Nya melepaskan Anda dari perbudakan dosa. Ingat kembali janji penyertaan-Nya di mana pun Anda berada. Hayati dan rasakan penyertaan-Nya di perjalanan padang gurun Anda. Ingat, satu kali kelak Anda akan masuk ke negeri perjanjian yang permai. Maka bersyukurlah! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |