Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/06/02 |
|
Kamis, 2 Juni 2016 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)
|
|
A llah Israel bukan hanya Allah yang cemburu, tetapi juga adalah api yang menghanguskan (Ul. 4:24; Ibr. 12:29). Pernyataan ini memperlihatkan Allah itu konsisten dan konsekuen dengan ikatan perjanjian-Nya dengan nenek moyang bangsa Israel. Persoalannya bukan pada diri Allah, melainkan pada umat Israel. Kedegilan hati dan tegar tengkuk sebagai umat pilihan menyebabkan Allah memberikan peringatan keras kepada generasi baru Israel. Apabila mereka melanggar titah-Nya, maka Allah akan memusnahkan mereka sampai tidak tersisa. Itu sebabnya kata "punah" menjadi ekspresi Allah terhadap umat-Nya. Kata "punah" melukiskan dua hal, yakni: sebagai hasil akhir dari puncak murka Allah (20, 24, 45, 48, 61, 63) dan sebagai simbol pembuangan dari hadirat Allah. Cara Allah memunahkan mereka, yaitu dengan kutukan beruntun dan bergelombang. Tingkat dan kekuatan kutukan ini makin lama semakin keras dan mematikan (58-59). Allah cemburu karena kita adalah milik-Nya. Ia tidak ingin umat-Nya mendua hati. Ia menjatuhkan hukuman sebagai bentuk peringatan. [TG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |