Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/06/03 |
|
Jumat, 3 Juni 2011
|
|
Judul: Allah yang setia dan peduli Allah bertindak sebagai penengah antara Sara yang ingin mengusir Hagar dan Ismael di satu sisi, dengan Abraham yang tetap menyayangi Ismael, karena bagaimana pun Ismael adalah anak kandungnya (11). Allah menghibur Abraham dengan membantu dia berfokus pada jangka panjang, yaitu pada terpenuhinya janji Allah melalui Ishak, tetapi Allah juga tetap akan menjaga kehidupan Ismael sesuai janji yang telah Dia buat sebelum Abraham dan Sara mengikuti rencana mereka sendiri (bdk. 15:5). Kekuatan Abraham sebagai seorang ayah sangatlah terbatas. Ia tidak bisa selamanya menjadi ayah bagi Ismael. Ketika Hagar dan Ismael dikirimnya pergi, ia bahkan hanya bisa membekali mereka dengan bekal yang sangat terbatas (14), tetapi pemeliharaan Allah tak mengenal batas. Allah memelihara hidup Ismael, dalam pemenuhan janji-Nya kepada Abraham. Bukan cuma dengan pemeliharaan sesaat pada saat mereka kehabisan air di padang gurun, tetapi hingga ia menjadi pria dewasa (bnd. 20-21), bisa menafkahi dirinya sendiri serta berkeluarga. Melalui perikop ini kita melihat karakter Allah yang setia dan konsisten, tidak terbatasi oleh harapan dan kemauan manusia. Ia juga adalah Allah yang peduli dan memelihara umat-Nya. Bahkan di tengah keterbatasan dan kebandelan manusia, Allah tetap teguh dengan janji dan rencana-Nya. Kepada Allah yang demikianlah kita beriman. Dan sebagai umat-Nya, kisah ini diberikan sebagai sebuah teladan untuk diikuti dan dijalani di hadapan-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |