Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/06/04 |
|
Kamis, 4 Juni 2009
|
|
Judul: Hukuman bagi orang fasik Orang bebal digambarkan sebagai orang yang berkata: "Tidak ada Allah!" (ayat 2). Namun pemazmur dengan indahnya menekankan bahwa sesungguhnya Allah itu ada. Dalam dunia kuno, semua orang percaya bahwa Allah itu ada. Namun dalam kehidupan praktis, orang bebal hidup seakan-akan tidak ada Allah. Mereka percaya bahwa mereka dapat melakukan kejahatan apapun dan tidak usah mempertanggungjawabkannya kepada Allah, karena Ia tidak peduli. Tidak mengherankan, perbuatan mereka diwarnai kecurangan dan penyimpangan. Tak ada seorang pun dari mereka yang mencari Allah, tak ada seorang pun yang berbuat baik (ayat 3-4). Kebodohan orang fasik yang terutama adalah tidak menyadari bahwa Allah tidak akan berpangku tangan ketika melihat umat yang dikasihi-Nya dianiaya dan dihancurkan (ayat 5). Sebab itu mereka akan terkejut ketika Allah menghancurkan mereka (ayat 6). Orang fasik begitu bodohnya sampai tidak sadar bahwa mereka pasti akan mendapat hukuman Allah walau sebenarnya ini bukan merupakan kejutan (ayat 6). Seluruh umat manusia sesungguhnya sadar bahwa mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka kepada Allah. Namun orang fasik menindas kebenaran yang Allah berikan dengan kelaliman (band. Rm. 1:18). Memang banyak orang fasik yang kelihatannya hidup enak dari kejahatan mereka, tanpa mendapatkan hukuman. Namun kita harus percaya bahwa semua orang fasik pasti akan mendapatkan pembalasan yang setimpal dari Allah. Maka tak perlu tergiur jadi seperti orang fasik.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |