Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/06/04 |
|
Senin, 4 Juni 2012
|
|
Judul: Kebesaran kuasa Allah Seperti Petrus, Kornelius juga punya catatan budaya tertentu dalam hidupnya. Sebagai orang Itali, Kornelius sudah terbiasa melihat kaisar yang harus disembah oleh manusia. Sekalipun hatinya percaya kepada Allah, ikatan budaya itu rupanya masih cukup kental di hati Kornelius. Itu sebabnya ketika Petrus datang, Kornelius tanpa ragu menghampiri dan menyembah Petrus yang diyakininya sebagai utusan Allah (25). Namun pada hari itu, Kornelius belajar bahwa hanya Allah yang layak disembah, sedangkan manusia tidak. Kornelius saat itu melihat bahwa Allah tidak dapat disamakan dengan manusia dan manusia tidak boleh menyamakan dirinya dengan Allah. Dengan kedatangan Petrus di rumahnya, Kornelius belajar bahwa Allah yang berbicara kepadanya empat hari sebelumnya, ternyata juga adalah Allah yang membuktikan perkataan-Nya. Berdasarkan segala peristiwa yang dilihatnya itu, Kornelius dengan sepenuh hati percaya bahwa ia beserta seluruh keluarganya harus mendengar Allah. Betapa sering kita melihat kebesaran kuasa Allah dinyatakan melalui bermacam cara, baik dalam hidup kita maupun dalam hidup orang percaya lainnya. Seperti Kornelius, maukah kita juga menyediakan telinga dan hati seperti murid yang siap mendengar kata-kata Tuhan? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |