Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/06/04 |
|
Kamis, 4 Juni 2015
|
|
Judul: Jangan sia-siakan Lalu apa makna membuat kasih karunia Allah menjadi sia-sia (1)? Artinya, menerima kasih karunia Allah, tetapi kemudian menghalangi bekerjanya kasih karunia itu di dalam kehidupannya. Kasih karunia memang diberikan secara cuma-cuma alias gratis. Namun bagaimana kita menerima kasih karunia itu akan menentukan seberapa efektifkah anugerah yang kita itu. Allah tidak menginginkan kita menerima anugerah-Nya dan kemudian bersikap pasif. Allah mengaruniakan anugerah-Nya, kita bekerja keras, dan karya Allah pun genap di dalam diri kita. Dengan mengutip Yesaya 49:8, Paulus ingin memperlihatkan kepada orang Korintus mengenai sesuatu yang penting. Allah memiliki hari keselamatan yang tidak akan bersifat abadi. Karena hari itu tidak bersifat kekal maka tidak ada waktu bagi orang Kristen untuk berleha-leha. Saatnya bekerja keras dan menjadi saksi-Nya, supaya pelayanan tidak menjadi bahan celaan bagi pihak lain (3). Bila pun kemudian Paulus harus menanggung begitu banyak penderitaan dan kesusahan, ia akan bersabar untuk menanggungnya (4-5). Bersabar bukan berarti berdiam diri secara pasif untuk menantikan apa yang akan terjadi. Bersabar berarti memiliki kecakapan dan ketahanan untuk menanggung segala sesuatu. Kesabaran itu akan membentuk orang menjadi tangguh. Itulah yang akan membuktikan bahwa seseorang adalah pelayan Allah sejati. Dan kita memang melihat bahwa Paulus tidak mengeluh atas semua yang dia alami itu. Kasih karunia Allah itu pun telah tercurah atas kita secara cuma-cuma. Namun cuma-cuma bukan berarti untuk disia-siakan. Maka biarlah kasih karunia itu bekerja di dalam diri kita dan menghasilkan karakter Kristus melalui berbagai pencobaan, kesulitan, masalah, dan penderitaan yang kita alami. Bandingkanlah apa yang kita alami dengan apa yang harus ditanggung Paulus. Tentu belum ada apa-apanya. Namun jangan mudah menyerah, untuk kemudian mundur. Bergantunglah terus pada Allah. Berdoa minta hikmat dan kekuatan dari-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |