Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/06/06 |
|
Rabu, 6 Juni 2018 (Minggu ke-2 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam sebuah lokakarya yang membahas topik tentang bersaksi, seorang peserta bertanya, "Bagaimana caranya orang lain yang mendengar kesaksian kita tentang Injil mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi?" Pembicara itu menjawab: "Itu tergantung kuasa Roh Kudus. Walaupun 1001 cara telah dilakukan, bila Roh Kudus belum menggerakkan hatinya, maka sulit bagi seseorang dapat menerima Tuhan Yesus." Bila memang demikian, lalu apa gunanya kita bersaksi? Kesaksian Filipus kepada seorang pejabat Etiopia dituntun oleh malaikat Allah. Dalam mimpinya, ia disuruh malaikat Tuhan ke arah Selatan untuk menyusuri jalan sunyi dari Yerusalem ke Gaza (26). Di sana ia akan bertemu seorang pejabat tinggi negara Etiopia yang sedang membaca tentang syair Hamba TUHAN dalam Kitab Yesaya. Namun, ia tidak mengerti maksud dari tulisan tersebut (27-33). Filipus menggunakan kesempatan itu untuk bersaksi tentang nubuat para nabi mengenai Yesus sebagai Mesias (34-35). Akhir cerita, pejabat tinggi Etiopia itu percaya dan memberikan dirinya dibaptis (36-37). Jika membaca sekilas kisah ini, seolah-olah kesaksian Filipus tentang Injil Yesus berjalan mulus. Seakan-akan kuasa Roh Kudus begitu gampang mempertobatkan seorang manusia berdosa. Namun, satu hal yang harus dipahami adalah Roh Kudus tidak pernah memaksa orang untuk merespons Kabar Baik dalam Kristus. Setiap orang bebas menggunakan kehendak bebasnya untuk memilih. Andai pun pejabat Etiopia itu percaya, hal itu disebabkan oleh respons pribadinya untuk menerima anugerah keselamatan Allah. Andai pun ia mengeraskan hati dan menolak tawaran Allah, maka keselamatan tersebut tidak mungkin terjadi. Bagaimana caranya seseorang dapat merespons keselamatan Allah? Setidaknya ada dua hal, yaitu kuasa Roh Kudus dan hati yang terbuka. Keduanya bukan bagian kita. Bagian kita hanya mewartakan Injil dan memohon kuasa Allah membimbing dan menolong kita. Karena itu, janganlah kecewa apabila ditolak. Teruslah bersaksi bagi Kristus! [AJ]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |