Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/06/08 |
|
Kamis, 8 Juni 2006
|
|
Judul: Pergumulan batin kita Siapakah "aku" dalam bagian terakhir perikop ini? Ada pendapat bagian ini melukiskan pergumulan melawan dosa dari orang yang belum diperbarui Roh Kudus. Alasannya, tidak mungkin ini adalah gambaran yang dialami oleh Paulus seorang rasul yang sedemikian matang dalam Tuhan. Teolog lain berpendapat bagian ini berbicara tentang orang yang sudah diperbarui sebab ia berkeinginan melakukan Taurat dan menyetujui Taurat baik adanya (ayat 15, 16). Siapa dan kondisi kehidupan yang bagaimana yang Paulus maksudkan? Apa saja data tentang orang ini? Pertama, ia sudah diperbarui sebab ia mengasihi Taurat dan ingin melakukan-nya (ayat 15a, 19a). Kedua, agaknya ia bukan seorang Kristen yang dewasa dalam iman, sebab berpikir dirinya "terjual di bawah kuasa dosa" (ayat 14b), padahal seharusnya ia tahu bahwa ia adalah hamba Allah (Rm. 6:17). Ketiga, ia seperti tidak tahu tentang karya Roh dalam kehidupan orang beriman. Seluruh pasal 7 ini tidak berbicara tentang Roh, padahal pasal 6 dan 8 Roh Kudus mendapat sorotan penting. Jadi, kemungkinan besar Paulus sedang memaparkan pergumulan rohani orang Kristen yang sudah diperbarui, namun masih menjalani kehidupan menurut prinsip Perjanjian Lama. Yaitu orang Kristen yang meski sudah diperbarui oleh anugerah Allah dalam Kristus, masih berorientasi pada perjuangan moralnya sendiri untuk hidup kudus. Bukan hanya untuk pembenaran kita harus sepenuhnya bersandar pada anugerah Allah, dalam pergumulan melawan dosa untuk hidup kudus pun kita harus terus mengandalkan Kristus. Teriakan Paulus melukiskan jawaban itu, "Aku manusia celaka, siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" Ia langsung memberi jawabnya, "Syukur kepada Allah, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita." (ayat 7:24-25). Renungkan: Jangan surut dari perang melawan dosa. Berperanglah terus. Kita pasti akan menang apabila kita mengikuti Kristus, Pahlawan digdaya itu!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |