Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/06/08 |
|
Selasa, 8 Juni 2010
|
|
Judul: Mengidentifikasi diri Karena harus menghindari penganiayaan di Berea, Paulus pergi ke Atena, suatu kota istimewa. Kota budaya dan kota pendidikan. Ada begitu banyak patung dewa di sana, sehingga ada orang yang berseloroh bahwa lebih mudah bertemu patung daripada bertemu orang di Atena. Atena juga tempat berkumpul kaum intelek yang hobi mendengar paham-paham baru. Mereka tertarik mendengar ajaran Paulus. Bagaimana Paulus mengabarkan Injil kepada kaum cendekiawan itu? Paulus tidak mulai dengan pemaparan Kitab Suci sebagaimana yang selalu ia lakukan, karena pendengar sebelumnya sudah mengenal PL. Paulus memulai dengan komentar atas ketertarikan mereka terhadap hal-hal yang bersifat spiritual. Lalu Paulus menerangkan pokok-pokok iman mengenai Allah Pencipta serta supremasi Allah atas manusia dan dosa-dosanya (24-30). Ini merupakan konfrontasi terhadap golongan Epikuros, yang menganut paham bahwa Allah tidak terlibat aktif dalam kehidupan ciptaan-Nya. Dalam pemaparan selanjutnya, Paulus secara tegas mengkonfrontir pendapat orang Atena yang salah tentang Allah. Ia mengemukakan realitas penghakiman yang akan datang, yang akan dilakukan oleh Yesus, yang telah bangkit dari kematian. Berhasilkan Paulus menginjili kaum intelek di Atena? Penjelasan tentang kebangkitan justru membuat Paulus menjadi bahan tertawaan. Namun Allah memberi kasih karunia kepada beberapa orang untuk beriman kepada Kristus. Ternyata kaum intelek pun tak mudah memahami kebangkitan Kristus karena kebangkitan-Nya memang untuk diimani bukan untuk diterima berdasarkan rasio manusia yang pada dasarnya selalu menolak Allah. Namun itu bukan alasan untuk tidak memberitakan Injil kepada mereka, sebab Tuhan pun mengasihi mereka.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |