Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/06/10 |
|
Minggu, 10 Juni 2012
|
|
Judul: Kehancuran orang fasik Pemazmur mewakili orang benar yang sedang diserang oleh orang-orang fasik. Mereka menyerang pemazmur bukan dengan terang-terangan tetapi dengan tipu muslihat. Mereka menganggap diri tidak mungkin dipatahkan termasuk oleh Allah sendiri. Di sinilah titik lemah mereka. Mereka sama sekali mengabaikan Allah. Oleh karena itu, mereka pasti tidak akan berhasil dalam rancangan jahat mereka. Apa yang mereka rancangkan buat orang lain justru berbalik menghantam mereka. Contohnya ayat 4-5 vs ayat 8-9. Pemazmur mewakili orang benar meminta pertolongan Tuhan atas perlakuan orang fasik kepada dirinya (2-3). Ia menyatakan keyakinannya bahwa orang benar akan melihat pertolongan Tuhan sehingga mereka akan bersukacita dan bermegah (10-11). Ada penafsir yang mengungkapkan ketakutannya akan penyalahgunaan mazmur ini yang secara radikal membedakan orang benar dan orang fasik. Seringkali kita terjebak dengan kita baik, mereka jahat. Kita benar, mereka fasik. Kita bersih, mereka najis. Sampai-sampai melakukan pembenaran yang diskriminatif. Seperti kritik Tuhan Yesus, balok di mata sendiri tidak kelihatan, tetapi berani menuding selumbar di mata orang lain (Mat. 7:1-5). Mazmur ini tentu tidak dimaksudkan untuk dimengerti seperti itu. Kita harus jujur, memeriksa diri di bawah terang firman Tuhan. Jangan-jangan kitalah yang berperilaku fasik dengan kedok kesalehan. Di sisi lain, kita melihat Yesus memberikan alternatif yang positif. Perlakukan orang jahat dengan kasih supaya kejahatan mereka dihancurkan tetapi jiwa mereka dimenangkan kepada Kristus. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |