Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/06/10 |
|
Jumat, 10 Juni 2022 (Minggu ke-1 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam masa hidupnya, Zedekia melakukan hal jahat di mata Tuhan. Kejahatannya telah membuat Allah membuangnya dari hadapan-Nya. Kengerian hukuman itu menimpa Raja Zedekia serta keluarga dan bangsanya. Lebih dari dua tahun Babel mengepung Yerusalem sehingga mereka menjadi terisolasi dan menderita kelaparan (4-6). Dalam kondisi demikian, melarikan diri dilihat sebagai solusi oleh Zedekia. Dengan dikawal tentara ia melarikan diri ke Araba-Yordan (7). Namun, ternyata sangat miris kondisi Zedekia setelah tertangkap. Ia menyaksikan dengan matanya sendiri penyembelihan anak-anaknya. Matanya dibutakan dan ia dibelenggu hingga hari matinya (10-11). Rumah Tuhan, rumah raja, dan segala rumah di Yerusalem dibakar. Perkakas rumah Tuhan diangkut ke Babel (17-23). Para imam dan pelayan rumah Tuhan, juga prajurit dan rakyat negeri diangkut ke Babel (24-30). Porak poranda dan tangisan melanda. Zedekia adalah raja boneka yang diangkat Babel untuk menggantikan Yoyakhin. Namun, ternyata Zedekia bersekongkol dengan Mesir dan memberontak terhadap Babel. Ia ingin membebaskan diri dari cengkeraman Babel. Jelas Zedekia berpikir secara politis untuk melepaskan diri dari hukuman Allah melalui Babel. Semestinya, Zedekia mengikuti penghukuman itu, bukan berkoalisi dengan Mesir dan negara lainnya untuk melawan Babel. Zedekia tak legowo (ikhlas) untuk menerima hukuman Tuhan. Ini pelajaran penting bagi kita semua. Untuk bersikap legowo ketika menerima konsekuensi dari tindakan kita yang salah dan tak berkenan bagi Allah. Legowo artinya menerima semua konsekuensi dari tindakan menentang Allah, bukan mengatur strategi untuk melepaskan diri dari konsekuensi. Sikap ksatria yang seharusnya dimiliki murid Kristus adalah hati yang ikhlas untuk menjalani konsekuensi dan hati yang hancur yang mau memohon pengampunan Tuhan. Bertanggungjawablah dengan menerima semua konsekuensi, bukan melarikan diri dengan melakukan dosa untuk menutupi dosa. [MKD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |