Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/06/12 |
|
Kamis, 12 Juni 2014
|
|
Judul: Dendam yang menghanguskan Karena melihat Daud tidak melakukan tindakan apa pun, Yoab memutuskan untuk membunuh Abner dengan tangannya sendiri, tanpa sepengetahuan Daud (26-27). Ia ingin hutang nyawa dibayar nyawa pula. Ia tidak mau menyerahkan pembalasan itu kepada Allah (bdk. Rm. 12:19). Maka dengan muslihat, Yoab memancing Abner ke Hebron lalu membunuh Abner di situ. Padahal Hebron adalah kota perlindungan bagi orang-orang yang menghilangkan nyawa orang lain tanpa sengaja atau karena melindungi dirinya sendiri, seperti yang dilakukan Abner (lihat Yos. 20:7; Bil. 35:22-25). Dalam hal ini kita melihat bagaimana Yoab tidak menghormati ketetapan Allah. Selain itu, ia telah merusak perjanjian antara Daud dengan Abner, bahwa Daud akan melindungi Abner. Karena itu, rencana Daud untuk memakai Abner guna memenangkan hati suku-suku di wilayah utara, menjadi hancur. Tak heran bila Daud kemudian menyatakan bahwa diri dan kerajaannya tak ada sangkut pautnya dengan pembunuhan tersebut (28-29). Dendam memang bisa merusak. Dendam menghanguskan kasih dan damai sejahtera yang ada di dalam hati. Dendam membuat seseorang merasa senang atas penderitaan orang lain. Dendam membuat orang tak menghargai nyawa sesama dan tak menghormati Tuhan. Maka sebelum kemarahan berubah menjadi dendam, kuasailah kemarahan itu dan serahkan pembalasan hanya kepada Tuhan. Biarkan Tuhan menyatakan keadilan-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |