Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/06/12 |
|
Senin, 12 Juni 2017 (Minggu ke-1 sesudah Trinitas)
|
|
Kejayaan suatu bangsa tidak ditentukan oleh seberapa bijak dan pintar seorang pemimpin mengelola negerinya. Demikian pula halnya dengan ambruknya sebuah negara tidak disebabkan hanya pada masalah korupsi atau ketidakadilan. Faktor penentu utama terletak pada sikap hati seseorang terhadap Tuhannya, apakah ia takut akan Allah atau tidak. Yotam artinya Tuhan adalah sempurna. Ia menjadi raja Yehuda kesebelas pada usia dua puluh lima tahun (1). Dengan usia yang relatif muda, ia berhasil membawa kemajuan pesat bagi negerinya, baik secara ekonomi, politik, maupun kemiliteran. Ia melakukan banyak pembangunan di seluruh wilayah kekuasaannya (3-4). Meski Yotam mencapai keberhasilan sebagai seorang pemimpin, namun ia tidak takabur. Ia tidak lupa akan Allah Israel dan Bait-Nya yang kudus. Hal ini terlihat bagaimana Yotam juga mendirikan Pintu Gerbang Tinggi di rumah Tuhan (3). Segala sesuatu yang dilakukannya untuk Tuhan. Sebab, ia tahu Allah adalah Sumber segala berkat dan perlindungan (2). Karena itu, Allah menyertainya mengalahkan kerajaan Amon dan memberikan kedamaian di seluruh wilayah kekuasaan Yotam (5-9). Lain halnya dengan Ahas yang selama hidupnya melakukan kejahatan dan kekejian di mata Allah (28:1-2, 4, 24-27). Bahkan, ia melakukan perzinaan rohani dengan berhala orang Damsyik (22-23). Lebih dari itu, ia melakukan perbuatan yang tidak manusiawi dengan mengorbankan anaknya kepada dewa Baal (3). Akibatnya, Allah bukan hanya merendahkan Ahas (16-21), tetapi juga menghancurkannya (5-8). Dua tipe pemimpin ini memberi pelajaran kepada kita bahwa Allah akan mencurahkan berkat-Nya bagi mereka yang senantiasa bersandar pada-Nya. Sebaliknya, Allah akan menjatuhkan hukuman dan murka-Nya bagi mereka yang menjalani hidup sesuka hatinya dengan penuh kesombongan. Bagaimana dengan Anda, apakah seluruh hidupmu mengandalkan Allah? Jika tidak, akuilah kesalahanmu di hadapan Allah sebelum terlambat. [TG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |