Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/06/12 |
|
Jumat, 12 Juni 2020 (Minggu Trinitas)
|
|
Dalam tradisi Batak Karo ada istilah endi enta yang artinya memberi dan meminta. Ini mengingatkan kita akan tindakan saling memberi dan menerima. Setelah manusia memberi penghormatan kepada Tuhan, mereka meminta kelancaran dan kenikmatan hidup dari Tuhan. Masyarakat dalam budaya sebelum kekristenan sudah memahami hal ini. Namun, tidak banyak orang yang mau memberi lebih daripada yang dituntut. Jemaat Makedonia diceritakan sebagai jemaat yang berada dalam pencobaan berat, penderitaan, dan kemiskinan. Akan tetapi, Paulus memberi salut atas tindakan mereka dalam hal memberi, sebab mereka memberi melampaui kemampuan mereka. Mereka rela menyerahkan diri kepada Allah dan para rasul (4-5). Sekalipun jemaat meminta anugerah, mereka memintanya agar dapat memberi bantuan dalam pelayanan untuk orang-orang kudus (4). Menarik sekali! Mereka mendesak para rasul dengan sangat untuk bisa membantu. Ini karena mereka telah menerima anugerah Tuhan Yesus Kristus. Banyak orang berpikir: "Untuk diriku saja belum cukup, bagaimana aku bisa memberi?" Selama manusia hidup, berpikir, dan bekerja, tidak akan ada kata cukup. Pada zaman sekarang, jika ada orang yang membutuhkan dan memohon dengan sangat pun, belum tentu ada orang yang mau membantu. Bagi orang Kristen, istilah endi enta juga mengingatkan bahwa Allah sumber segala yang ada. Allah telah memberi keselamatan dan hidup kepada manusia, maka sudah sewajarnya Allah meminta persembahan dan pengabdian dari manusia. Allah sudah memberi segalanya kepada kita. Karena itu, tidak ada pemberian dari kita yang sanggup menyaingi pemberian Allah. Tuhan juga mengatur keseimbangan di tengah umat-Nya: orang yang memberi tidak akan kekurangan dan orang yang menerima tidak akan berkelebihan. Tuhan mengatur keseimbangan hidup manusia. Mari kita meneladani jemaat Makedonia. Mari memberi dengan tulus bagi Tuhan dan bertanggung jawab mengelola hidup kita. [KFT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |