Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/06/13 |
|
Senin, 13 Juni 2011
|
|
Judul: Fitnah dibalas kebenaran Kadang kala memang berdiam diri tidak menjawab fitnahan itu lebih baik, seperti yang dicontohkan Tuhan Yesus. Namun jika tuduhan itu bisa merusak berita Injil, maka kita tidak boleh berdiam diri. Petrus menyatakan bahwa dirinya dan para rasul yang lain tidak mabuk (15). Petrus juga menyatakan bahwa yang terjadi pada mereka adalah penggenapan nubuat nabi Yoel (16-21) tentang janji pencurahan Roh Kudus kepada semua orang percaya. Kebenaran berikut yang dipaparkan Petrus adalah Injil (22-28). Dengan hikmat Tuhan, Petrus menggunakan fitnahan atau tuduhan itu sebagai kesempatan untuk menyampaikan kebenaran Injil kepada orang banyak. Ini menunjukkan bahwa Petrus mengasihi mereka. Dua hal penting yang Petrus tekankan dalam pemberitaan Injil adalah tentang dosa dan tentang Yesus. Petrus membeberkan dosa-dosa yang telah mereka perbuat, yaitu menyalibkan dan membunuh Yesus yang tidak bersalah. Orang banyak itu pasti merasa bersalah terhadap fakta yang disampaikan Petrus. Namun Petrus tidak membiarkan mereka terus hidup di dalam rasa bersalah. Petrus menyampaikan kabar baik kepada mereka, bahwa jika mereka mau bertobat, yaitu berseru kepada nama Yesus maka mereka akan diselamatkan (21). Petrus lalu menjelaskan tentang siapa Tuhan Yesus. Yesus yang dimaksudkan Petrus adalah Yesus dari Nazaret, bukan Yesus yang lain (22). Yesus yang mati, tetapi kemudian bangkit mengalahkan kuasa maut (23-24) seperti yang telah dinubuatkan oleh Daud (25-28). Fitnah dapat menjadi kesempatan bagi kita untuk mengatakan kebenaran sekaligus untuk berbagi kebenaran Injil. Yang penting adalah kita memiliki sikap hati untuk mengasihi orang berdosa dan kerinduan untuk memenangkan jiwa mereka. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |