Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/06/13 |
|
Rabu, 13 Juni 2018 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)
|
|
Ada pepatah Jawa: "Aja cedhak kebo gupak", yang artinya jangan dekat-dekat dengan kerbau yang sedang mandi di lumpur karena kita bisa terkena lumpur. Sikap hati-hati dan waspada menjadi rambu bagi kita dalam menyikapi kehidupan ini agar tidak tersesat. Kisah kehancuran dan kebinasaan penduduk Sodom dan Gomora sudah sangat menyedihkan. Namun, perilaku dan moralitas kedua anak perempuan Lot semakin memperparah keadaan. Sebab kedua anak perempuan Lot bersepakat untuk berhubungan badan dengan orangtuanya agar mereka dapat menyambung garis keturunan (31-32). Jikalau persoalannya adalah untuk menyambung keturunan, semestinya mereka bisa mencari kaum keluarganya. Mengapa mereka melakukan perbuatan terlarang itu? Tampaknya perilaku tersebut sudah lumrah dilakukan oleh penduduk Sodom dan Gomora. Apa yang dilakukan anak-anak perempuan Lot adalah dampak negatif yang merusak dari cara berpikir dan berbudaya orang-orang Sodom. Perbuatan seperti itu dilarang keras dan dikutuk oleh Alkitab (Im. 18:6-18, 20:11, 12, 17, 19-21; Ul. 22:30, 27:20-23; Yeh.22:11; 1Kor 5:1). Kemungkinan besar karena dosa tersebut, timbullah permusuhan antara Israel dan keturunan Moab (anak perempuan pertama Lot) dan Israel dengan keturunan Ben-Ami, yaitu Amon (anak perempuan kedua Lot). Kalau segala sesuatu perilaku buruk sudah menjadi kebiasaan, maka perbuatan itu akan diulangi terus-menerus. Lebih parahnya kebiasaan tersebut diyakini sebagai kebenaran dan bukan kesalahan. Karena itu, marilah kita berhati-hati dalam menyikapi segala sesuatu. Fokuslah pada firman Allah agar kita tidak jatuh dalan anggapan bahwa berbuat dosa merupakan kewajaran. Marilah kita bertekad untuk hidup sesuai kehendak-Nya dan menjadikan firman-Nya sebagai makanan rohani kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |