Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/06/13 |
|
Sabtu, 13 Juni 2020 (Minggu Trinitas)
|
|
Kegiatan pelayanan kristiani dapat dikatakan berkembang dengan pesat. Banyak kegiatan kekristenan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga Kristen dan hampir semuanya menawarkan "keunggulan" masing-masing. Timbul kesan bahwa jemaat akan untung jika memilih ini dan rugi jika memilih itu. Janganlah kita membungkus kepentingan tak terpuji seperti ini dengan kedok "memberi" yang terbaik kepada Tuhan. Di sini Paulus menegaskan beberapa hal penting yang berkenaan dengan pelayanan para pelayan Tuhan. Paulus melihat bahwa hal yang sangat penting dan mendasar yang harus dimiliki pelayan Tuhan adalah kesungguhan hati (16-19). Kesungguhan hati ini memampukan pelayan Tuhan untuk siap ditempatkan di mana saja dan dalam situasi apa pun. Untuk itu, selayaknyalah mereka dipuji dan dihargai atas apa yang mereka lakukan untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus. Akan tetapi, Paulus juga menyadari bahwa akan ada orang-orang yang berusaha dengan cara apa pun menjatuhkan pelayanan yang dilakukannya. Sebab itu, Paulus mengingatkan agar para pelayan menjaga sikap dan menghindarkan diri dari perilaku menyimpang. Jangan sampai mereka memberi kesempatan untuk orang jahat mencela pelayanan mereka di tengah jemaat (20-21). Kedekatan Paulus dengan rekan sepelayanan dan jemaat yang dilayaninya memunculkan standar pelayanan dan kerohanian yang benar. Standar itu adalah adanya rasa syukur kepada Tuhan atas anugerah keselamatan dari-Nya; dari rasa syukur ini akan timbul semangat untuk melayani-Nya dengan sepenuh hati. Jika kita menyaksikan perkembangan banyak pelayanan, bersikaplah bijaksana. Miliki pemahaman yang benar tentang Tuhan Yesus dan berimanlah kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Sikap ini akan menghindarkan kita dari keinginan untuk mencela tindakan pelayan lainnya. Dengan demikian, kita menutup celah untuk kita sendiri dicela dan dikecam. Milikilah dan pertahankanlah kesungguhan hati dalam melayani Tuhan di mana pun kita berada. [RTS] Baca Gali Alkitab 7 "Untuk bisa menyumbang, saya harus mempunyai kelebihan dulu. Kalau tidak, apa yang akan saya sumbangkan?" Pemikiran seperti ini barangkali ada di benak banyak pengikut Kristus. Namun, apakah demikian syarat memberi? Untuk bisa memberi, orang tidak harus mempunyai kelebihan, sama sekali tidak harus menjadi kaya terlebih dahulu. Alangkah bahagianya orang yang bisa memberi dengan sukacita di tengah kekurangannya sendiri. Nilai pemberiannya jauh lebih besar daripada orang yang memberi karena kelebihan. Apalagi, pemberiannya itu dilakukan untuk mendukung pekerjaan Tuhan di dunia. Itulah jemaat Makedonia. Kita perlu mencontoh perbuatan baik mereka dalam mendukung pelayanan Paulus. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |