Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/06/14 |
|
Sabtu, 14 Juni 2008
|
|
Judul: Ikabod Kekalahan Israel terjadi karena mereka berdosa terhadap Tuhan. Para pemimpin mereka telah melecehkan Tuhan dengan menajiskan ritual kurban di rumah Tuhan. Mereka memang kemudian menyadari bahwa kekalahan mereka (ayat 2) disebabkan Tuhan tidak menyertai mereka (ayat 3). Namun bukan bertobat, mereka justru bertindak konyol dengan memperlakukan Allah seakan-akan bisa diatur untuk membela umat-Nya. Dengan mengusung Tabut Perjanjian ke medan perang, mereka sudah merendahkan lambang kehadiran Allah itu. Mereka menyamakan Tabut Perjanjian dengan berhala bang-sa kafir yang biasa diusung untuk ikut berperang. Bangsa kafir memang percaya bahwa saat mereka berperang, dewa mereka pun ikut berperang melawan dewa musuh. Kalau dewa mereka menang perang, berarti mereka pun akan menang. Lihat saja sikap orang Filistin ketika melihat tabut perjanjian Allah dibawa ke medan pertempuran (ayat 7-9). Allah tidak dapat diatur-atur, apalagi dipermainkan. Justru akibat malang dialami secara dahsyat oleh Israel. Menurut laporan yang disampaikan oleh seorang prajurit yang luput dari pertempuran kepada Imam Eli: "Orang Israel melarikan diri..., kekalahan yang besar telah diderita..., kedua anakmu Hofni dan Pinehas, telah tewas, dan tabut Allah sudah dirampas" (ayat 17). Tepat kalau kekalahan Israel terjadi karena ikabod, kemuliaan Allah, meninggalkan Israel. Sungguh mengerikan akibat ditinggalkan Tuhan. Hal ini hanya akan terjadi kalau kita tidak merespons anugerah dan kesempatan melayani Tuhan dengan benar. Mari kita mendoakan para pemimpin kita agar memimpin bangsa kita dalam kebenaran dan keadilan, dengan sikap hati yang takut dan hormat akan Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |