Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/06/14 |
|
Senin, 14 Juni 2010
|
|
Judul: Sudahilah! Pikiran yang rusak ini terlihat dalam diri anak-anak Skewa, yang berprofesi sebagai dukun Yahudi (padahal ayah mereka adalah imam kepala! 13-14). Mengetahui bahwa Paulus menggunakan kuasa nama Yesus Kristus untuk melakukan mukjizat, membuat anak-anak Skewa mengira bahwa nama itu bisa disebut oleh siapa saja. Mereka tak tahu bahwa orang yang menggunakan kuasa Tuhan adalah orang yang telah menjadi milik Tuhan. Mungkin mereka sudah berharap bahwa kuasa nama Yesus itu akan membuat nama mereka tenar. Selanjutnya tentu ini akan berpengaruh terhadap arus uang yang masuk ke dalam pundi-pundi mereka sebagai dukun. Namun hasilnya sama sekali di luar dugaan mereka. Mereka bermaksud mengusir roh jahat, tetapi yang terjadi malah mereka diperdaya dan dikalahkan oleh roh jahat itu hingga tubuh mereka luka-luka (15-16). Roh jahat ternyata tidak tunduk pada nama Yesus yang mereka sebut. Apakah karena nama Yesus sudah hilang kuasanya? Tentu tidak. Paulus dapat bertindak dalam kuasa Tuhan karena ia tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan tinggal di dalam dirinya. Ada hubungan khusus yang membuat Paulus berhak atas kuasa itu. Lalu apakah anak-anak Skewa jadi jera dan bertobat karena peristiwa memalukan itu? Tidak jelas. Peristiwa itu menelanjangi dosa banyak orang yang sudah percaya, tetapi masih bermain-main dengan kuasa kegelapan (18). Syukurlah mereka mau mengakui dosa dan menyatakan pertobatan dengan membakar buku-buku yang membawa mereka pada dosa, meski berharga mahal (19). Bagaimana dengan kita? Adakah kebiasaan, kegemaran, atau tindakan yang merusak jiwa kita dan menjauhkan kita dari Allah? Apalagi bila hal itu menyangkut hubungan de-ngan setan. Jika kita percaya Kristus dan tahu bahwa Dia sudah mati untuk dosa-dosa kita, sudahilah semua itu.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |