Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/06/15 |
|
Senin, 15 Juni 2015
|
|
Judul: Waspadai pengajar sesat Paulus memakai gambaran pertunangan atau pernikahan Yahudi, dimana Yesus Kristus adalah mempelai pria, jemaat Korintus mempelai wanita, dan ia sendiri adalah teman pengantin pria (2). Merupakan tanggung jawab Paulus untuk menjamin kemurnian jemaat, sebagai pengantin perempuan. Ia berusaha keras menjaga jemaat Korintus untuk tetap suci dan tidak tercemar. Kata "cemburu Ilahi" menunjukkan bahwa kasih Paulus kepada jemaat Korintus tidak bersifat egois atau demi kepentingan dirinya sendiri, melainkan demi kemuliaan dan kehormatan Kristus. Paulus tidak mau jemaat Korintus ternodai ajaran sesat, sehingga tidak lagi setia kepada Kristus. Paulus memberikan contoh tentang Hawa yang diperdaya oleh ular yang licik (3). Paulus khawatir jika jemaat Korintus tersesat, karena mereka bersikap "sabar" terhadap beredarnya ajaran para rasul palsu (4). Selanjutnya, ia menyatakan bahwa dirinya tidak kalah dari mereka (5). Para rasul palsu itu bisa saja memiliki kemahiran berbicara lebih dari dirinya, tetapi Paulus memiliki pengetahuan yang benar tentang Kristus, sementara mereka tidak (6). Masa kini, ada begitu banyak seminar mengenai iman atau pengetahuan Alkitab, yang terbuka bagi kita. Itulah kesempatan bagi kita untuk mendengar pengajaran dari orang-orang yang mengakui dirinya sebagai hamba Tuhan atau pengajar Alkitab. Kita tentu harus bersikap selektif dalam hal ini. Jangan terima pengajarannya dengan mentah-mentah. Selidiki betul-betul apa yang menjadi tekanan pengajarannya. Dan yang tidak kalah penting, bandingkanlah dengan apa yang diajarkan oleh Alkitab.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |