Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/06/15 |
|
Jumat, 15 Juni 2018 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)
|
|
Ada peribahasa melayu yang berbunyi seperti ini: "Murah di mulut, mahal ditimbang", yang artinya banyak janji, namun janji itu tidak ditepati. Peribahasa ini menggambarkan sebuah fakta bahwa janji yang diingkari akan menimbulkan kebohongan yang besar. Jika kebohongan ini terus-menerus dilakukan akan membawa dampak ketidakpercayaan orang lain terhadap kita. Karena itu, hendaknya setiap janji yang kita katakan harus ditepati agar kita dapat dipercaya oleh orang lain. Dan itulah yang dilakukan Allah. Dari sudut logika manusia, Sara yang sudah mandul dan Abraham yang telah berusia 100 tahun, memiliki keturunan merupakan hal yang mustahil. Siapa pun tidak akan memercayai kalau kondisi seperti Abraham dan Sara masih dapat memiliki anak. Setelah berulang-ulang keduanya menerima janji Allah tentang keturunan, akhirnya Allah menepati janji-Nya. Sara sangat girang menyambut kelahiran anaknya. Walaupun pada awalnya Sara dan Abraham meragukan janji Allah dengan tertawa dalam hati, Allah tetap menepati janji-Nya. Karena itu, anak tersebut diberi nama Ishak yang artinya tertawa. Nama itu menjadi tanda bahwa mulai sekarang mereka tidak lagi menertawakan janji Allah. Mereka tidak lagi meremehkan perkataan Allah. Mereka akan menerima setiap janji atau perintah-Nya dengan iman dan ketaatan. Yang pasti kehadiran anak itu membuat mereka tertawa bahagia. Sering kita seperti Abraham dan Sara yang menyikapi keadaan hidup dengan mengandalkan logika sendiri. Sehingga yang terjadi adalah sikap dan perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya, yaitu meragukan bahwa Allah mampu memberikan jalan keluar terbaik bagi kehidupan umat-Nya. Akibatnya, masalah kecil menjadi semakin besar dan pada akhirnya menarik diri kita menjadi semakin jauh dari Allah. Sebab seluruh tenaga dan perhatian dicurahkan untuk menyelesaikan persoalan kita. Marilah kita menaruh percaya kepada-Nya dengan tekad bahwa setiap langkah kita akan selaras dengan kehendak-Nya. Karena bagi Allah tidak ada yang mustahil. Percayalah kepada-Nya! [NSP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |