Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/06/16 |
|
Jumat, 16 Juni 2017 (Minggu ke-1 sesudah Trinitas)
|
|
Faktor utama yang menjauhkan manusia dari Allah adalah kesombongan diri. Manusia cenderung berpikir bahwa segala yang dimilikinya merupakan hasil kerja kerasnya tanpa campur tangan Allah. Saat Allah memberikan kesulitan demi kesulitan, bukannya bertobat malahan mengeraskan hati menantang Allah. Manasye tidak belajar dari sejarah leluhurnya. Ia mengikuti jejak Raja Ahas menyembah berhala, mengorbankan anaknya sebagai persembahan kepada dewa-dewa asing, dan melakukan tindakan kemusyrikan (1-7). Ia menghasut dan menjerumuskan rakyat Yehuda dan Yerusalem mengikuti jejaknya (9). Padahal, mereka tahu apa akibat yang bakal mereka terima (8). Berkali-kali Allah mengingatkan, menegur dan menghukum umat-Nya, namun mereka tidak jera (10). Untuk membalas sakit hati-Nya, Allah membuang umat-Nya sebagai tawanan dan budak bagi negeri Babel (11; bdk. 2Raj. 21:12-15). Hukuman Allah yang keras membuat Manasye bertekuk lutut. Melihat pertobatan Manasye, Allah memberikan kesempatan kedua (12-13). Sebagai buktinya, Manasye menyingkirkan segala penyembahan berhala, menegakkan kembali mezbah Tuhan, dan mengakui keberadaan Allah Israel adalah TUHAN (14-20). Beda halnya dengan anak Manasye, Amon, ditumpas oleh Allah karena tidak bertobat dari segala kejahatannya. Patung berhala yang dibuang ayahnya dikembalikan ke rumah Allah (21-22; bdk. 2Raj. 21:21-22). Semakin hari kejahatan Amon makin meningkat kadarnya (23). Banyak ketidakadilan dan kejahatan yang dilakukan Amon. Karena kekejamannya, sekelompok bawahannya melakukan kudeta untuk digulingkan dan dibunuh (24; bdk. 2Raj. 21:23). Tidak ada yang abadi dalam dunia ini. Segala sesuatu akan lenyap tak berbekas. Setiap tindakan kejahatan ada ganjarannya. Namun, setiap pertobatan ada pemulihan dari Allah. Allah yang memberi dan Ia pula yang mengambilnya. Jika Anda melakukan kesalahan, segeralah bertobat. Allah akan mengampunimu. [TG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |