Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/06/18 |
|
Sabtu, 18 Juni 2022 (Minggu Trinitas)
|
|
Sebagaimana yang biasa dilakukannya, Paulus bersyukur atas pertumbuhan jemaat Roma. Sekalipun bukan buah pelayanannya, Paulus mengucap syukur atas iman jemaat Roma yang menjadi buah bibir banyak orang. Tidak hanya bersyukur, Paulus juga berharap bisa segera datang ke Roma (10-15). Ia ingin berada di sana untuk saling menguatkan (12) dan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Roma (15). Paulus melihat kota ini strategis untuk penyebaran Injil Yesus Kristus. Sebagai pusat kekaisaran, Roma menjadi tempat pertemuan segala suku bangsa, orang Yunani maupun non-Yunani, orang terpelajar maupun tidak terpelajar (14). Roma juga menjadi kota satelit untuknya pergi ke Spanyol (Rm. 15:24, 28). Artinya, Paulus melihat misi-Nya-menuntun bangsa-bangsa supaya mereka percaya Yesus-akan cepat terwujud melalui kota Roma. Paulus adalah seorang misioner yang memahami apa tugasnya dan bagaimana mewujudkannya. Ia tahu bahwa ia dipanggil untuk memberitakan Yesus Kristus (Kis. 9:15-16, 26:15-18) kepada orang Yunani maupun orang Barbar, orang terpelajar maupun tidak terpelajar. Itulah mengapa, ia berpikir dan bertindak strategis (1Kor. 9:26). Ia menggunakan sarana strategis seperti rumah ibadat, pasar, sidang Areopagus, maupun ruang kuliah (Kis. 17:17, 19, 19:9). Dalam masa hidup yang terbatas ini, kita perlu memikirkan dengan serius: Kepada siapa kita diutus untuk mengabarkan Injil? Apakah kita diutus untuk melayani di desa atau di kota, di hutan atau di perkantoran, di penjara atau di rumah mewah? Jika belum tahu, akankah kita berdoa dan meminta petunjuk Tuhan? Kita juga perlu memikirkan: Bagaimana Injil dapat diproklamasikan secara efektif? Apakah dengan menjadi hamba Tuhan yang melayani secara penuh waktu atau menjadi seorang profesional karier yang sekaligus melayani dengan sepenuh hati? Apakah menggunakan ruang fisik seperti mimbar, ruang kelas, dan sejenisnya, atau menggunakan ruang virtual seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan TikTok? [JMH] Baca Gali Alkitab 7 Tidak ada satu pun acara yang bisa seratus persen berjalan mulus. Ini juga berlaku untuk pemberitaan Injil. Para rasul pergi ke kota-kota berbeda untuk memperluas pemberitaan Injil Kristus. Tentunya, mereka harus menghadapi berbagai halangan, dari konflik di antara jemaat hingga penolakan dari masyarakat. Apakah itu artinya mereka pasrah saja? Tentu tidak, bukan? Buktinya, Rasul Paulus tetap bersyukur dan berupaya untuk menjalankan tugas pelayanannya. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |