Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/06/20

Kamis, 20 Juni 2024 (Minggu ke-4 sesudah Pentakosta)

Keaiban, menurut KBBI, adalah cela, noda, perasaan malu. Dalam membaca kelanjutan catatan riwayat Lot dan kedua anaknya, kata ini dapat muncul dalam benak kita, dan membuat kita merenungkan kemurahan Tuhan atas Lot.

Narasi dibuka dengan Lot yang memutuskan untuk pergi dari Zoar, dan ia tinggal di gua di pegunungan bersama dengan kedua anaknya (30).

Terjadilah bahwa kedua anak perempuan Lot bermufakat untuk tidur dengan ayahnya (31-38). Tidak dikatakan bahwa Lot pergi kepada Abraham, yang pernah menyelamatkan dia. Tidak ada penjelasan Alkitab mengenai hal ini, maka kita hanya dapat menduga bahwa kemungkinan Lot masih sangat sedih akibat kehilangan istrinya dan ia tidak ingin menyusahkan Abraham.

Mengapa kedua anak Lot berbuat demikian? Ada kemungkinan bahwa nilai hidup mereka sudah begitu dipengaruhi oleh nilai hidup orang-orang di Sodom dan Gomora, di mana mereka dibesarkan, sehingga mereka tidak mencoba mencari jalan keluar dari Tuhan. Jika ini yang terjadi, maka sekali lagi pembaca diingatkan kepada pembicaraan Tuhan dengan

Abraham bahwa Ia tidak akan menghukum dan menghakimi Sodom jika di sana ada sepuluh orang benar (lih. Kej. 18:32). Nyatanya, dua dari tiga orang yang luput pun tidak terlepas dari keaiban.

Penghakiman Tuhan atas Kota Sodom dan Gomora terjadi karena Tuhan hendak menegakkan kebenaran-Nya atas dunia ciptaan-Nya. Tidak ada yang dapat menutupi keaibannya ataupun menghalangi kuasa Tuhan. Hanya belas kasihan dan kemurahan-Nya yang dapat melepaskan kita dari segala keaiban.

Saat kita datang kepada Tuhan dalam doa dan mengaku dosa, apa yang menjadi landasan permohonan kita? Adakah kita mengandalkan kemampuan dan kesalehan kita? Atau, adakah kita menyadari ketidakberdayaan kita dalam mengatasi dosa dan berharap kepada kemurahan Tuhan? Melalui nas bacaan hari ini, kita sadar bahwa kita butuh kasih Tuhan dalam perjalanan iman kita. [IBS]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org