Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/06/21 |
|
Rabu, 21 Juni 2006
|
|
Judul: Berikan yang terbaik Bagian akhir Imamat ini membicarakan mengenai penebusan rumah dan ladang yang sudah dinazarkan kepada Tuhan. Jadi, sebenarnya ada empat persembahan nazar yang bisa diberikan, yakni manusia (ayat 3-8), hewan (ayat 9-13), rumah (ayat 14-15), dan ladang (ayat 16-24). Anak sulung dan hewan sulung tidak boleh dijadikan persembahan nazar sebab itu adalah hak Allah sendiri (ayat 25-27). Demikian juga dengan barang-barang yang termasuk persembahan persepuluhan (ayat 30-32). Ada juga hal-hal yang dikhususkan (bhs. Ibrani kherem) bagi Tuhan yang tidak bisa ditebus karena persembahan ini bersifat mahakudus, eksklusif hanya untuk Tuhan (ayat 28-29). Dari perintah ini kita belajar beberapa hal. Pertama, Allah bermurah hati dengan memberikan kesempatan bagi umat-Nya menebus kembali persembahan nazar tertentu, namun tentu dengan penalti tertentu juga. Hal ini mengajarkan umat Allah untuk tidak sembarangan bernazar. Semua persembah-an nazar harus keluar dari motivasi hati yang tulus sehingga tidak akan pernah disesali karena itu adalah persembahan terbaik bagi Tuhan. Kedua, ada beberapa persembahan yang tidak bisa ditebus karena memang telah ditentukan dari permulaan sebagai milik Allah. Pada dasarnya peraturan ini mengingatkan Israel bahwa semua kebaikan dan kelimpahan asalnya dari Allah saja, maka hidup kita pun milik Dia. Tidak boleh ada sedikit pun tersirat kebanggaan bahwa kita bisa memberi Allah sesuatu dengan persembahan nazar, seakan-akan hal itu adalah kehebatan dan sifat murah hati kita. Biarlah setiap pemberian kita, termasuk yang kita janjikan atau nazarkan kepada Allah, kita persembahkan dengan segala kerendahan hati dan penuh ucapan syukur dengan mengingat kalau kita bisa memberi, itu adalah anugerah-Nya semata-mata. Renungkanlah: Sudahkah Anda memberikan persembahan yang terbaik bagi-Nya? Persembahan terbaik yang sepadan anugerah-Nya sebab keluar dari motivasi tulus?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |