Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/06/21 |
|
Kamis, 21 Juni 2007
|
|
Judul: Bermegah karena Kristus Apakah Anda pernah menilai kualitas hamba Tuhan dari kerapiannya dalam berpakaian, banyaknya gelar yang dia sandang atau dari caranya berbicara? Kita, sebagai jemaat, sering terjebak menilai seorang pengkotbah dari penampilan luar, bukan dari kedalaman iman, keteladanan atau kualitas khotbah yang dia sampaikan. Para hamba Tuhan juga sering tergoda dengan banyaknya orang yang mengagumi dirinya, atau dari dahsyatnya pengalaman ajaib yang pernah dia alami, dan banyak ukuran lahiriah lainnya. Hal demikian bukan baru sekarang terjadi. Itu sudah terjadi juga pada hamba-hamba Tuhan yang ada di tengah jemaat Korintus. Jemaat ini juga memiliki pandangan yang keliru bahkan terkesan sangsi akan kualitas kerasulan Paulus. Namun hal ini tidak terlalu dirisaukan oleh Paulus. Bahkan ia memberikan tanggapan yang bersifat paradoks dengan menyatakan, "Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku" (30). Sebetulnya bisa saja Paulus membanggakan garis keturunannya, pengalaman pertobatan (Kis. 22:6-15), atau latar belakang teologisnya (22). Ada enam kelemahan yang menjadi kemegahan rasul Paulus, yakni penganiayaan fisik seperti didera, disesah (24, 25); bahaya dalam perjalanan seperti banjir, karam laut, perampok dan perompak (26); kelelahan fisik karena kerja berat sehingga sering tidak tidur (27); minimnya akomodasi karena sering kelaparan, tanpa pakaian, kedinginan bahkan harus berpuasa (27). Belum lagi penderitaan dalam Injil, dengan sering dikejar-kejar untuk ditangkap bahkan dipenjara (23, 32). Juga penderitaan karena penggembalaan, ketika orang yang pernah dilayani kemudian dia dapati tersandung (29). Paulus memaknai semua itu sebagai kelemahan yang membuat dirinya semakin dikuatkan dalam Kristus (30). Dalam hal apakah kita memegahkan diri? Dalam hal seperti tampilan, gaya berpakaian, atau kefasihan bicara? Hendaknya kita bermegah dalam pengorbanan, penderitaan demi pelayanan Injil dan karena mengikuti teladan Kristus.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |