Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/06/21 |
|
Selasa, 21 Juni 2011
|
|
Judul: Doa dan diakonia Mereka bukan hanya bersatu dalam doa ketika menghadapi ancaman, melainkan juga dalam persekutuan yang berlandaskan kasih. Mereka mewujudnyatakan iman mereka dalam perbuatan dengan mengasihi dan rela berkurban bagi saudara seiman. Itulah sebabnya mereka, seperti Barnabas (36-37), menganggap harta milik pribadi sebagai milik bersama, bukan sebaliknya. Mereka tidak mementingkan diri sendiri, melainkan rela dan tulus menjual dan mempersembahkan harta bendanya untuk berbagi dengan orang lain yang membutuhkan. Rasul-rasul pun membagi-bagi berdasarkan prinsip keadilan (34-35, 2:44-45). Tidak heran, hidup mereka penuh kasih karunia Allah yang berlimpah-limpah sehingga tidak seorang pun yang berkekurangan. Hidup yang berdasarkan iman adalah hidup yang benar. Hidup yang berdasarkan iman harus nyata di dalam ibadah kepada Tuhan. Dan hidup yang berdasarkan iman adalah hidup yang diwujudnyatakan dalam kasih kepada sesama, bukan hanya waktu Paskah dan Natal, tetapi sehari-hari pun kita perlu terlibat menolong sesama. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |