Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/06/21 |
|
Jumat, 21 Juni 2024 (Minggu ke-4 sesudah Pentakosta)
|
|
Satu peribahasa berkata: "buruk muka, cermin dibelah", yang berarti menyalahkan orang atau hal lain meski sebenarnya dia yang salah. Banyak hal yang terjadi di sekitar kita bersesuaian dengan peribahasa ini. Peristiwa yang dialami Abraham juga sedikit banyak menyerupai peribahasa ini. Diawali dengan Abraham dan keluarganya yang memutuskan untuk tinggal di Gerar (1). Abraham melihat bahwa daerah itu tidak mengenal Allah, dan ia takut kalau ia akan dibunuh karena kecantikan istrinya (11), maka kepada orang-orang di Gerar ia menyebut bahwa Sara adalah saudaranya (2). Saat Abimelekh mengambil Sara sebagai istrinya, Allah mendatanginya dalam mimpi. Allah memperingatkan bahwa ia hendak melakukan dosa yang mendatangkan maut (3-7). Setelah menerima teguran dan perintah dari Allah, Abimelekh memanggil Abraham untuk meminta penjelasan. Abraham menceritakan alasan di balik tindakannya dan mengakui kesalahannya, sehingga Abimelekh mengembalikan Sara dan bahkan memberikan pelbagai harta (8-16). Melalui syafaat Abraham, Tuhan mengampuni dan memulihkan keluarga Abimelekh (17-18). Narasi ini mengajarkan beberapa hal kepada kita. Pertama, Tuhan setia kepada janji-Nya. Abraham melakukan kecerobohan yang dapat menyulitkan Sara, tetapi Tuhan melindungi Abraham dan Sara dari bahaya yang dapat terjadi. Kedua, kita harus belajar bersikap jujur dan tidak takut mengakui kesalahan kita. Kesalahan Abraham dapat membahayakan Sara dan orang-orang di sekitarnya, tetapi Tuhan memakai Abimelekh untuk menegur Abraham. Ketiga, kita berdoa bukan hanya untuk saudara seiman. Abraham bersyafaat bagi Abimelekh, bangsa yang tidak mengenal Allah, tetapi Tuhan tetap mendengar doa Abraham. Kehidupan iman yang kita miliki adalah anugerah yang diberikan Tuhan bagi kita. Sejak kita mengaku Kristen sampai hari ini, kita dipanggil dan diundang untuk terus menyaksikan Tuhan dalam hidup kita. Siapkah kita untuk menjaga dan memelihara nilai kebenaran Tuhan dalam hidup kita? [IBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |