Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/06/22 |
|
Minggu, 22 Juni 2014
|
|
Judul: Allah yang berdaulat atas sejarah Namun demikian, anak-anak Tuhan bisa belajar sejarah dan menjadi berhikmat. Tentu selama sejarah itu dilihat dari perspektif Allah yang berdaulat. Mazmur 135 mengajak anak-anak Tuhan memuji Tuhan karena karya-Nya atas umat-Nya. Sejarah Israel membuktikan kasih setia Tuhan atas umat-Nya. Sejarah membuktikan bahwa Allah Israel melampaui para ilah bangsa-bangsa lain. Itu terbukti ketika mereka keluar dari perbudakan Mesir setelah Allah menimpakan tulah-tulah yang menunjukkan ketidakberdayaan para dewa Mesir. Ketika Israel berjalan di padang gurun menuju tanah perjanjian, tiada bangsa satu pun yang sanggup menghalangi mereka. Termasuk penduduk Kanaan, yang tanahnya diberikan Allah kepada Israel. Allah Israel bukan hanya jauh lebih besar dan perkasa daripada segala ilah bangsa-bangsa. Ilah-ilah mereka hanyalah berhala mati buatan tangan manusia. Allah Israel adalah Allah yang hidup, yang menerima penyembahan karena Dia layak disembah. Mazmur ini ditutup dengan kembali mengajak semua umat Allah untuk memuji dan membesarkan Dia yang hadir dan bertakhta di tengah-tengah mereka. Di dalam Kristus Allah telah menyatakan kuasa di bumi milik-Nya ini (Mat. 28:18). Oleh karena itu proklamasikan Kristus kepada dunia bahwa Dialah satu-satu-Nya yang layak disembah. Agar semua suku, bangsa, dan bahasa mengakui dan menyembah Sang Pemilik dan Penebus dunia ini. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |