Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/06/23 |
|
Sabtu, 23 Juni 2007
|
|
Judul: Untuk maksud konstruktif Masalah keuangan memang merupakan masalah yang sensitif. Orang bisa tidak dipercaya dalam berbagai hal, hanya karena ia tidak bisa dipercaya dalam masalah keuangan. Itulah yang sedang dihadapi Paulus, dalam hubungannya dengan jemaat Korintus. Rupanya telah beredar isu di Korintus bahwa proyek dukungan terhadap jemaat Yerusalem hanya tipuan Paulus belaka (16). Mungkin dalam pikiran mereka, itu hanyalah alat bagi Paulus untuk \'memenuhi kantong sendiri\'. Paulus jelas menyanggah tuduhan itu! Ia menganggap dirinya adalah \'orang tua rohani\' bagi jemaat Korintus. Bagaimana mungkin orang tua menyuruh anaknya mencari uang bagi kepentingan dirinya? Bukankah lazimnya, orang tualah yang menyediakan segala keperluan anaknya? Sebagai orang tua, ia malah lebih suka berkorban bagi kepentingan mereka (14-15)! Maka ia meminta mereka membuktikan tuduhan itu (17-18). Sebagai rasul, ia dan rekan-rekannya melayani hanya dengan tujuan membangun jemaat Korintus (19). Jadi tuduhan mereka bukan hanya salah, tetapi juga tidak berdasar! Otoritas yang Paulus terima sebagai rasul Yesus Kristus jelas bertujuan konstruktif, bukan destruktif! Pertumbuhan menuju kematangan rohani memang bukan merupakan proses yang mudah bagi jemaat. Sebuah teguran, bisa menjadi sesuatu yang menyakitkan, walaupun itu diperlukan bagi proses kematangan jemaat. Sayangnya, tidak setiap jemaat bisa melihat maksud yang demikian! Kita pun seringkali lebih menyukai hamba Tuhan yang tidak pernah menegur kesalahan kita. Bahkan jika mungkin, untuk menghindari hal itu, kita memilih untuk tidak memiliki kedekatan dengan dia. Namun sadari juga, bahwa hamba Tuhan adalah wakil Tuhan untuk menyuarakan kebenaran-Nya. Bukan tidak mungkin Tuhan memakai dia untuk menyampaikan kehendak-Nya yang khusus bagi kita. Dengan keinginan untuk hidup benar, kiranya kita tak menghindari kebenaran Tuhan, yang disampaikan melalui hamba-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |